Berita

Ketua Majelis Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (ProDEM) Iwan Sumule dan aktivis senior Hariman Siregar/Net

Politik

Iwan Sumule: Megawati Jangan Hina Aksi Mahasiswa, Jasmerah Peristiwa Kudatuli

KAMIS, 29 OKTOBER 2020 | 15:51 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri diminta mengingat lagi pesan dari ayahnya, Soekarno tentang Jasmerah atau jangan sekali-kali melupakan sejarah.

Permintaan itu disampaikan Ketua Majelis Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (ProDEM) Iwan Sumule yang geram dengan pernyataan Megawati. Khususnya saat Presiden kelima RI itu memandang sinis aksi demonstrasi generasi milenial dan mengungkit demo yang berakhir dengan pembakaran fasilitas umum.

“Jangan sekali-kali melupakan sejarah. Ingat lagi kerusuhan 27 Juli (Kudatuli) tahun 1996,” tutur Iwan Sumule kepada redaksi.   


Iwan Sumule lantas mengingat lagi peristiwa Kudatuli. Di mana saat itu juga terjadi perusakan dan pembakaran oleh para demonstran, bahkan lebih parah ketimbang sekadar pembakaran Halte Bus Transjakarta di Sarinah saat aksi mahasiswa 8 Oktober lalu.

Masih segar dalam kenangannya, kala itu beragam kelompok dan organ, baik mahasiswa, pemuda, dan masyarakat secara silih berganti berorasi di mimbar demokrasi yang ada di kantor Partai Demokrasi Indonesia (PDIP) di Jalan Diponegoro.

Suara mereka sama, yaitu mengutuk pembunuhan terhadap demokrasi. Semua itu dilakukan akibat dari kebuntuan komunikasi penguasa dan rakyat, juga karena kekerasaan dan kesewenangan yang dilakukan penguasa terhadap rakyat.

“Mimbar demokrasi di kantor PDI siang malam tanpa henti dan tanpa menghiraukan aturan penguasa dan larangan penguasa,” tutur Iwan Sumule.

Adapun pesan yang hendak disampaikan adalah Megawati sebagai ketua umum partai penguasa, yang dulu pernah dibantu rakyat saat dibungkam, harus sadar diri. Jangan langsung menyalahkan rakyat jika dalam demonstrasi ada akibat-akibat yang kurang baik.

Yang harus dibenahi, sambung Iwan Sumule, adalah perilaku dan tindakan penguasa dalam membuat kebijakan dan memperlakukan rakyatnya.

“Jangan pula menghinakan aksi demonstrasi. Ingat, akibat dari aksi rakyat di peristiwa Kudatuli ada orang yang dulu dibungkam bisa jadi presiden,” tegasnya.

Selain itu, Iwan Sumule juga mengingatkan bahwa pembakar Halte Transjakarta di Sarinah belum tentu dari kalangan mahasiswa. Apalagi, berdasarkan investigasi NarasiTV, patut diduga ada kelompok khusus yang sengaja datang untuk membuat onar.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Berjuang Bawa Bantuan Bencana

Kamis, 04 Desember 2025 | 05:04

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Cegah Penimbunan BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 02:00

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

UPDATE

12 Orang Tewas dalam Serangan Teroris di Pantai Bondi Australia

Minggu, 14 Desember 2025 | 19:39

Gereja Terdampak Bencana Harus Segera Diperbaiki Jelang Natal

Minggu, 14 Desember 2025 | 19:16

Ida Fauziyah Ajak Relawan Bangkit Berdaya Amalkan Empat Pilar Kebangsaan

Minggu, 14 Desember 2025 | 19:07

Menkop Ferry: Koperasi Membuat Potensi Ekonomi Kalteng Lebih Adil dan Inklusif

Minggu, 14 Desember 2025 | 18:24

Salurkan 5 Ribu Sembako, Ketua MPR: Intinya Fokus Membantu Masyarakat

Minggu, 14 Desember 2025 | 18:07

Uang Rp5,25 Miliar Dipakai Bupati Lamteng Ardito untuk Lunasi Utang Kampanye Baru Temuan Awal

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:34

Thailand Berlakukan Jam Malam Imbas Konflik Perbatasan Kamboja

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:10

Teknokrat dalam Jerat Patronase

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:09

BNI Dukung Sean Gelael Awali Musim Balap 2026 di Asian Le Mans Series

Minggu, 14 Desember 2025 | 16:12

Prabowo Berharap Listrik di Lokasi Bencana Sumatera Pulih dalam Seminggu

Minggu, 14 Desember 2025 | 16:10

Selengkapnya