Berita

Aksi protes warga Irak atas publikasi kartun Nabi Muhammad SAW pada Senin, 26 Oktober 2020/Net

Dunia

Ikuti Turki Dkk, Arab Saudi Kecam Kartun Nabi Muhammad

SELASA, 27 OKTOBER 2020 | 13:52 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Arab Saudi menjadi satu dari sekian negara Arab yang menyatakan kecamannya atas kartun bergambar Nabi Muhammad SAW dan upaya yang dilakukan untuk mengaitkan Islam dengan terorisme.

Mengutip pernyataan Kementerian Luar Negeri, Saudi Press Agency (SPA) pada Selasa (27/10) memuat, Kerajaan Arab Saudi menolak segala upaya untuk menghubungkan Islam dengan terorisme.

"(Arab Saudi) menyerukan kebebasan berpikir dan budaya menjadi suar yang memancarkan rasa hormat, toleransi, dan perdamaian," lapor SPA.

"(Arab Saudi) menolak semua praktik dan tindakan yang menimbulkan kebencian, kekerasan, dan ekstremisme serta melanggar nilai-nilai hidup berdampingan dan saling menghormati di antara orang-orang di dunia," lanjut kantor media kerajaan itu.

Sebelum Arab Saudi, sejumlah negara termasuk Turki, Iran, dan Qatar mengeluarkan pernyataan serupa terkait dengan munculnya kartun Nabi Muhammad SAW oleh media Prancis, Charlie Hebdo.

Sebelumnya, badan keagamaan tertinggi Arab Saudi menyatakan bahwa menghina nabi hanya menyebarkan kebencian di antara masyarakat.

"Tugas orang bijak di seluruh dunia adalah mengutuk penghinaan semacam itu yang tidak ada hubungannya dengan kebebasan berpikir dan berekspresi," ujar dewan pada Minggu (25/10).

Pernyataan Kerajaan Arab Saudi muncul di tengah meningkatnya kontroversi setelah pembunuhan seorang guru di Prancis, Samuel Patty usai ia mempertunjukan kartun nabi selama kelas tentang kebebasan berekspresi.

Presiden Prancis, Emmanuel Macron menyebut pembunuhan itu sebagai serangan tertoris Islam dan ia menyebut Islam sebagai agama dalam krisis.

Pekan ini, Macron mengunggah pernyataan dalam bahasa Arab bahwa Prancis tidak akan menyerah untuk melawan ujaran kebencian.

Sebagai tanggapan, beberapa negara Arab, termasuk Kuwait dan Yordania mendesak warganya untuk memboikot produk Prancis.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

UPDATE

Menag Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji di Arab Saudi

Selasa, 07 Mei 2024 | 02:05

Baru Kantongi 100 Ribu KTP, Noer Fajriensyah Ngebet Maju Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 02:02

Politikus Perempuan di DPR Diprediksi Bertambah 10 Orang

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:29

PDIP Tancap Gas Godok Nama-Nama Calon di Pilkada 2024

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:26

Pemprov DKI Tak Serius Sediakan TPU di Kepulauan Seribu

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:00

Subholding Pelindo Siap Kelola Area Pengembangan I Bali Maritime Tourism Hub

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:40

Ridwan Kamil-Bima Arya Berpeluang Dipromosikan 3 Parpol Besar di Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:32

DPRD DKI Terus Dorong Program Sekolah Gratis Direalisasikan

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:24

Buku "Peta Jalan Petani Cerdas" Panduan Petani Sukses Dunia Akhirat

Senin, 06 Mei 2024 | 23:59

Popularitas Jokowi dan Gibran Tetap Tinggi Tanpa PDIP

Senin, 06 Mei 2024 | 23:11

Selengkapnya