Berita

UU Cipta Kerja/Net

Politik

AMPG: Semangat Utama UU Ciptaker Mempermudah Investasi Dan Membuka Lapangan Kerja

SELASA, 27 OKTOBER 2020 | 11:50 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

Kelompok masyarakat penolak omnibus law UU Cipta Kerja harus berfikir positif dan jernih demi menjaga kondusivitas dan stabilitas politik nasional di tengah himpinan krisis kembar, ekonomi dan kesehatan akibat Covid-19.

Wakil Ketua Umum Pimpinan Pusat Angkatan Muda Partai Golkar (PP AMPG) Ahmad Andi Bahri mengajak para penolak UU Ciptaker untuk mempelajari detail tujuan dari UU tersebut.

"Seperti yang dikatakan Pimpinan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Bapak Gatot Nurmantyo, tujuan pemerintah bersama DPR mengesahkan UU Ciptaker itu mulia,” jelasnya kepada wartawan, Selasa (27/10).

“Karena memang semangat utamanya untuk mempermudah investasi masuk, sehingga banyak membuka banyak lapangan pekerjaan baru," sambung pria yang akrab disapa Banjir itu.

Banjir menilai UU Ciptaker bertujuan baik. Apalagi, katanya, Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartarto sudah tegas mengatakan bahwa UU Ciptaker hadir untuk menyederhanakan keruwetan regulasi di Indonesia. Salah satunya terkait izin berusaha.

Selain itu, UU Ciptaker juga tidak mengubah peran dan fungsi pemerintahan daerah, terutama dari sisi kewenangan.

"Yang kami pahami setelah mengkaji substansi dari UU Ciptaker, pemerintah memberikan ruang kepada daerah untuk menyelesaikan perizinan dalam waktu satu setengah bulan. Untuk itu adanya Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria (NSPK)," lanjutnya.

Senada itu, masih kata Banjir, Presiden Joko Widodo juga sudah menegaskan bahwa tidak ada sentralisasi lagi di tanah air. Perizinan untuk berusaha dan pengawasannya tetap dilakukan pemerintah daerah.

"Jadi sebenarnya dalam setiap perubahan menuju Indonesia yang lebih baik memang selalu ada konsekuensi penolakan. Banyak yang terganggu zona nyaman atau akan kehilangan kendali dan kontrolnya jika diberlakukan UU Ciptaker," cetusnya.

Sementara menanggapi penangkapan sejumlah pihak yang diduga menunggangi aksi anarkis, Banjir menilainya sebagai sebuah hal yang wajar. Sebab, di negara hukum tidak ada tempat bagi para perusuh yang menunggangi aksi penolakan UU Ciptaker dengan anarki.

 "Kami kader AMPG mengecam para elite politik yang hanya menjadikan rakyat "martir" untuk kepentingan politiknya. Jadi mari kita semua menjaga kondusivitas di tengah pandemi Covid-19 dan juga stabilitas politik nasional agar perekonomian tidak terganggu,” demikian Banjir.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

UPDATE

Pengukuhan Petugas Haji

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:04

Chili Siap Jadi Mitra Ekonomi Strategis Indonesia di Amerika Selatan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:02

Basri Baco: Sekolah Gratis Bisa Jadi Kado Indah Heru Budi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:42

Pemprov DKI Tak Ingin Polusi Udara Buruk 2023 Terulang

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:24

Catat, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 9-10 Mei

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:22

BMKG Prediksi Juni Puncak Musim Kemarau di Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:27

Patuhi Telegram Kabareskrim, Rio Reifan Tak akan Direhabilitasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:05

Airlangga dan Menteri Ekonomi Jepang Sepakat Jalankan 3 Proyek Prioritas Transisi Energi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:00

Zaki Tolak Bocorkan soal Koalisi Pilkada Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:35

Bertemu Wakil PM Belanda, Airlangga Bicara soal Kerja Sama Giant Sea Wall

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:22

Selengkapnya