Berita

Presiden Joko Widodo/Net

Suluh

Jokowi Sungguh Perkasa, Masak Bisa Dikudeta

SENIN, 26 OKTOBER 2020 | 14:15 WIB | OLEH: RUSLAN TAMBAK

PDI Perjuangan, Partai Golkar, Partai Gerindra, PKB dan Partai Nasdem dari awal sudah bergabung dalam pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Perwakilan lima partai besar itu mengisi Kabinet Indonesia Maju pimpinan Jokowi-Maruf.

Di belakang, aparat keamanan seperti TNI dan Polri juga solid bersama Presiden Jokowi.

Jadi, kekuatan Jokowi sudah super power. Dan hal itu terbukti betapa mulusnya pembahasan UU Corona dan UU Cipta Kerja.

Lalu siapa yang berani mengkudeta Jokowi seperti yang dikhawatirkan politisi PDIP, Darmadi Durianto.

Rasanya tidak ada. Tapi entahlah.

Mungkin, PDIP cuma ingin mengingatkan para menteri agar fokus membantu pemerintahan Jokowi-Maruf.

Menteri itu adalah pembantu Presiden yang bekerja untuk mewujudkan visi misi Presiden. Jangan sampai ada agenda pribadi, terkhusus kepentingan Pilpres 2024.

Bisa saja PDIP mencium ada gelagat anggota kabinet yang "bermain" dengan diam-diam, untuk memenuhi kepentingan pribadi maupun kelompok.

Atau jangan-jangan, isu ini dihembuskan untuk kepentingan partai, mendorong agar Presiden Joko Widodo mengocok ulang kabinet.

Isu ini dihembuskan di tengah temuan survei Indikator terkait meroketnya Partai Gerindra, Prabowo Subianto dan figur lainnya. Lalu apakah ada kaitannya, bisa iya, dan bisa saja tidak.

Tapi yang pasti, isu kudeta ini sedikit banyak menganggung fokus pemerintah yang sedang menangani krisis kesehatan dan ekonomi.

Paling tidak, para menteri akan kabinet bertatanya-tanya dan saling curiga, siapa yang disasar politisi PDIP, Darmadi Durianto, dengan kudeta merangkak.

Di akhir tulisan ini, saya ingin mengutip pernyataan aktivis Perhimpunan Masyarakat Madani, Sya'roni.

Dia mengatakan, partai pimpinan Megawati Soekarnoputri tidak perlu mengkhawatirkan tentang masa depan pemerintahan Jokowi. Karena Jokowi sangat kuat, sulit digoyang.

Menurutnya, PDIP mestinya lebih khawatir apakah Jokowi akan melakukan suksesi di internal partai.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Razia Balap Liar: 292 Motor Disita, 466 Remaja Diamankan

Senin, 03 Februari 2025 | 01:38

Pemotor Pecahkan Kaca Mobil, Diduga karena Lawan Arah

Senin, 03 Februari 2025 | 01:29

PDIP: ASN Poligami Berpeluang Korupsi

Senin, 03 Februari 2025 | 01:04

Program MBG Dirasakan Langsung Manfaatnya

Senin, 03 Februari 2025 | 00:41

Merayakan Kemenangan Kasasi Vihara Amurva Bhumi Karet

Senin, 03 Februari 2025 | 00:29

Rumah Warga Dekat Pasaraya Manggarai Ludes Terbakar

Senin, 03 Februari 2025 | 00:07

Ratusan Sekolah di Jakarta akan Dipasang Water Purifire

Minggu, 02 Februari 2025 | 23:39

Manis di Bibir, Pahit di Jantung

Minggu, 02 Februari 2025 | 23:18

Nasdem Setuju Pramono Larang ASN Poligami

Minggu, 02 Februari 2025 | 23:03

Opsen Pajak Diterapkan, Pemko Medan Langsung Pasang Target Rp784,16 Miliar

Minggu, 02 Februari 2025 | 22:47

Selengkapnya