Ilustrasi Perawat penanganan Covid-19/Net
Penyebab infeksi Covid-19 yang dialami para Perawat yang menangani pasien positif diungkap oleh Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia (DPP PPNI).
Ketua DPP PPNI, Harif Fadhillah mengatakan, pihaknya sangat menyoroti soal perlindungan para perawat yang ikut merawat pasien Covid-19.
Sebab berdasarkan data per 25 Oktober, DPP PPNI mencatat jumlah perawat yang meninggal karena terinfeksi Covid-19 telah mencapai 103 orang.
Menurutnya, angka kematian perawat yang banyak tersebut dan terjadi selama 6 bulan masa penanganan Covid-19 bukan tanpa sebab. Tapi turut dipengaruhi oleh intensitas kerja yang tinggi.
"Pandemi ini telah menempatkan tingkat stres psikologis yang luar biasa pada petugas kesehatan yang terpapar dengan pengaturan permintaan tinggi selama berjam-jam," ungkap Harif Fadhillah dalam siaran pers yang diterima
Kantor Berita Politik RMOL, Senin (26/10).
Selain itu, kondisi mental dari para perawat yang bertugas, dijelaskan Harif, kemungkinan besar tertekan karena beberapa sebab yang berpotensi menurunkan imunitas tubuh, sehingga rawan tertular Covid-19.
"(Perawat) hidup dalam ketakutan terus-menerus terhadap paparan penyakit, saat terpisah dari keluarga dan menghadapi stigmatisasi sosial," bebernya.
Oleh karena itu, ia mengharapkan pemerintah untuk lebih memerhatikan perlindungan kepada para perawat yang juga menjadi garda terdepanan penanganan Covid-19, bersama para dokter.
"Hal ini menjadi sorotan bagaimana bangsa kita telah melindungi atau tidak melindungi profesi perawat kita," demikian Harif Fadhillah.