Berita

Adib Miftahul/Net

Politik

Kudeta Merangkak Bisa Saja 'Mainan' PDIP Buat Singkirkan Menteri Lain

SENIN, 26 OKTOBER 2020 | 11:37 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

Direktur Eksekutif Kajian Politik Nasional (KPN) Adib Miftahul melihat isu kudeta merangkak dari internal kabinet Presiden Joko Widodo yang dikhawatirkan oleh PDIP memiliki peluang sangat kecil terjadi.

Karena menurutnya, saat ini koalisi Jokowi-Maruf telah mengakomodir seluruh kekuatan-kekuatan politik yang ada.

"Jadi menurut saya, kudeta merangkak yang dikhawatirkan PDIP cenderung berlebihan," kata Adib kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (26/10).

Justru, Adib melihat kekhawatiran berlebihan soal isu kudeta merangkak dari internal kabinet merupakan permainan partai besutan Megawati Soekarnoputri itu sendiri dengan tujuan menyingkirkan jajaran menteri yang tidak terafiliasi dengan partai politik.

"Bisa saja seperti itu (permaianan PDIP), karena menurut saya kudeta merangkak peluangnya sangat kecil, apalagi dalam sistem perpolitikan kita mengganti presiden tidak sesederhana itu, beda dengan zaman Gus Dur hanya membutuhkan suara di DPR dan MPR, sekarang susah," tandas Adib.

Isu kudeta merangkak ini, masih kata Adib tak lain hanyalah kepentingan-kepentingan partai politik untuk mendorong agar Presiden Joko Widodo mengocok ulang alias reshuffle kabinetnya.

"Isu kudeta merangkak ini akan hilang ketika Jokowi mengambil langkah signifikan, misalnya reshuffle," pungkas Adib.


Isu Jokowi akan dilengserkan sampai hari ini masih jadi perbincangan panas oleh beberapa pihak. PDIP merupakan satu pihak yang mulai menganggap isu jokowi dikudeta adalah isu yang serius.

Untuk mencegah manuver-manuver politik para menteri di Kabinet Indonesia Maju yang dinilai 'berbahaya', PDI Perjuangan meminta Presiden Joko Widodo berhati-hati.  

Politikus PDIP Darmadi Durianto mengingatkan, agar Jokowi agar mewaspadai para pembantunya di kabinet.  

"Sudah harus siapkan nama-nama pengganti menteri yang dianggap tidak loyal. Lebih baik diganti ketimbang menggerogoti dari dalam, bahkan bisa menelikung dengan cara mengambil alih kekuasaan di tengah jalan. Hati-hati kudeta merangkak. Ingat sejarah," kata Darmadi Durianto, kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (24/10)

Populer

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Jaksa KPK Ungkap Keterlibatan Orang Tua Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor dalam Kasus Gazalba Saleh

Senin, 06 Mei 2024 | 13:05

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Jokowi Keluhkan Peredaran Uang yang Semakin Kering, Ekonom: Akibat Utang yang Ugal-ugalan

Rabu, 08 Mei 2024 | 17:05

Butuh 35.242 Dukungan bagi Calon Perseorangan Maju di Pilwalkot Cimahi

Rabu, 08 Mei 2024 | 17:01

Kemendag Amankan Satu Kapal Tanpa Kelengkapan Dokumen Impor di Palembang

Rabu, 08 Mei 2024 | 16:58

Mardani Dukung Sikap Oposisi Ganjar: Itu Ksatria!

Rabu, 08 Mei 2024 | 16:55

Google Pixel 8A Resmi Dirilis, Dibanderol Mulai Rp8 Jutaan

Rabu, 08 Mei 2024 | 16:44

Wakapolda Aceh Armia Fahmi Daftar Bacalon Bupati Atam Lewat Nasdem

Rabu, 08 Mei 2024 | 16:39

Pakar: Sosok Menkeu yang Baru Baiknya Berlatar Belakang Teknokrat Dibandingkan Politisi

Rabu, 08 Mei 2024 | 16:33

Satgas Catur Bais TNI Berhasil Gagalkan Penyelundupan Pakaian Bekas di Sebatik

Rabu, 08 Mei 2024 | 16:32

Militer Taiwan Bersiap Hadapi Ancaman China Jelang Pelantikan Presiden

Rabu, 08 Mei 2024 | 16:31

BTN Relokasi Kantor Cirebon

Rabu, 08 Mei 2024 | 16:09

Selengkapnya