Berita

Hasil Survei Indikator Politik terkait dengan elektabilitas tokoh untuk Pilpres 2024/Repro

Politik

Belum Terkatrol, Elektabilitas Gatot Masih Kalah Dari AHY Sejak Februari Hingga Saat ini

MINGGU, 25 OKTOBER 2020 | 22:57 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Kemunculan mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo sebagai Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) belum speenuhnya mampu mengatrol elektabilitasnya dalam kontestasi Pilpres 2024.

Berdasarkan hasil survei Indikator Politik Indonesia yang diselenggarakan sejak 24-30 September 2020, Gatot yang kerap dikait-kaitkan dengan Pilpres 2024 justru masih kalah dari Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi mengatakan, posisi AHY masih mengungguli hasil survei dari Gatot Nurmantyo.


Hasil survei September ini, AHY memperoleh 4,2 persen yang berada di posisi keenam. Sementara Gatot berada di posisi kedelapan yang memperoleh 1,4 persen.

Bahkan keunggulan AHY dari Gatot sudah terjadi sejak awal tahun 2020. Menurut Burhanuddin, hasil survei yang dilakukan pada Februari, Mei dan Juli 2020, putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) selalu mengungguli Gatot.

Dimana, pada Februari AHY memperoleh 6,5 persen. Pada Mei 4,8 dan Juli sebesar 6,8 persen.

Sementara Gatot, pada Februari hanya memperoleh 2,2 persen. Lalu mengalami penurunan pada Mei yang hanya 1,7 persen. Pada bulan selanjutnya yakni Juli sebesar 1,4 persen.

Dalam survei kali ini, posisi pertama ditempati Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan 18,7 persen. Disusul Prabowo Subianto dengan 16,8 persen, Anies Baswedan 14,4 persen, Sandiaga Uno 8,8 persen, dan Ridwan Kamil 7,6 persen.

Pengambilan sampel survei nasional Indikator Politik Indonesia ini diselenggarakan sejak 24 sampai 30 September 2020 dengan melibatkan 1.200 responden di seluruh Provinsi Indonesia.

Survei ini menggunakan metode simple random sampling dengan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen dan margin of error kurang lebih 2,9 persen.

Populer

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bahlil: Jangan Uji NYali, Kita Nothing To Lose

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:44

Bukan AI Tapi Non-Human

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:43

Usai Dicopot Ketua Golkar Sumut, Ijeck Belum Komunikasi dengan Doli

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:12

Exynos 2600 Dirilis, Chip Smartphone 2nm Pertama di Dunia

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:52

Akui Kecewa Dicopot dari Ketua DPD Golkar Sumut, Ijeck: Mau Apalagi? Kita Terima

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:42

Bahlil Sentil Senior Golkar: Jangan Terlalu Lama Merasa Jadi Ketua Umum

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:22

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Sekretaris Golkar Sumut Mundur, Ijeck Apresiasi Kesetiaan Kader

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:06

Dana Asing Banjiri RI Rp240 Miliar Selama Sepekan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:01

Garda Satu dan Pemkab Tangerang Luncurkan SPPG Tipar Raya Jambe

Sabtu, 20 Desember 2025 | 13:38

Selengkapnya