Berita

Hasil survei Indikator Politik Indonesia/Net

Politik

Survei Indikator: Mayoritas Rakyat Semakin Takut Menyatakan Pendapat

MINGGU, 25 OKTOBER 2020 | 14:04 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Mayoritas masyarakat Indonesia semakin takut untuk menyatakan pendapat di muka umum. Kondisi ini selaras dengan kondisi demokrasi di Indonesia beberapa tahun terakhir.

Begitu kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi saat memaparkan hasil survei nasional dari Indikator Politik Indonesia bertajuk "Politik, Demokrasi Dan Pilkada Di Era Pandemi Covid-19".

Burhanuddin menjelaskan, hasil survei kondisi demokrasi memperlihatkan bahwa rakyat yang merasa Indonesia menjadi kurang demokratis lebih banyak ketimbang mereka yang merasa Indoensia sudah lebih demokratis.


"Indonesia menjadi kurang demokratis sebanyak 36,0 persen. Indonesia tetap sama keadaannya 37,0 persen. Sementara itu yang menyatakan Indonesia menjadi lebih demokratis hanya 17,7 persen," ujar Burhanuddin Muhtadi saat menyampaikan hasil survei melalui virtual, Minggu (25/10).

Sementara itu, mayoritas responden pun menyatakan bahwa saat ini semakin takut untuk menyatakan pendapat.

Sebanyak 21,9 persen sangat setuju dan 47,7 persen agak setuju saat ditanya apakah warga saat ini merasa takut menyakan pendapat.

Sementara yang kurang setuju dengan pendapat itu hanya 22,0 persen dan yang tidak setuju sama sekali hanya 3,6 persen.

"Ini alarm, lagi-lagi kita ingatkan, ada situasi yang di bawah alam sadar, masyarakat mulai takut ngomong. Terlepas berkualitas atau tidak berkualitas ataupun pendapat mereka pro atau kontra dalam demokrasi harus mendapatkan tempat yang sama dengan mereka yang pro pemerintah," pungkas Burhanuddin.

Pengambilan sampel survei nasional Indikator Politik Indonesia ini diselenggarakan sejak 24 sampai 30 September 2020 dengan melibatkan 1.200 responden di seluruh Provinsi Indonesia.

Survei ini menggunakan metode simple random sampling dengan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen dan margin of error kurang lebih 2,9 persen.

Populer

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bahlil: Jangan Uji NYali, Kita Nothing To Lose

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:44

Bukan AI Tapi Non-Human

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:43

Usai Dicopot Ketua Golkar Sumut, Ijeck Belum Komunikasi dengan Doli

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:12

Exynos 2600 Dirilis, Chip Smartphone 2nm Pertama di Dunia

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:52

Akui Kecewa Dicopot dari Ketua DPD Golkar Sumut, Ijeck: Mau Apalagi? Kita Terima

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:42

Bahlil Sentil Senior Golkar: Jangan Terlalu Lama Merasa Jadi Ketua Umum

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:22

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Sekretaris Golkar Sumut Mundur, Ijeck Apresiasi Kesetiaan Kader

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:06

Dana Asing Banjiri RI Rp240 Miliar Selama Sepekan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:01

Garda Satu dan Pemkab Tangerang Luncurkan SPPG Tipar Raya Jambe

Sabtu, 20 Desember 2025 | 13:38

Selengkapnya