Berita

Ketua BKPRMI Aceh, Mulia (tengah)/Istimewa

Politik

Dukung Langkah Kemenag, BKPRMI Aceh: Khutbah Jumat Bakal Lebih Kaya Dan Bervariasi

SABTU, 24 OKTOBER 2020 | 23:55 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Rencana Kementerian Agama untuk memasok materi khutbah Jumat dinilai Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Provinsi Aceh sebagai sebuah langkah yang tepat. Sehingga masyarakat Aceh tidak perlu mengkhawatirkan rencana tersebut.

"Hal ini adalah pengayaan ilmu bagi da'i. Sah-sah saja Kemenag mengatur materi khutbah Jumat. Sebagai pemerintah (mereka) memiliki hak dan kewajiban itu," kata Ketua Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Provinsi Aceh, Mulia, kepada Kantor Berita RMOLAceh, Sabtu (24/10).

Pemberian materi ini, lanjut Mulia, akan menambah wawasan para khatib yang akan menyampaikan materi kepada jemaah Jumat. Materi khutbah menjadi lebih bervariasi.

Karena, menurut Mulia, tidak semua khatib memiliki kekayaan pengetahuan. Tentu saja harus ada pesan-pesan perdamaian yang dibuat pemerintah.

Tentang efektivitas kebijakan ini untuk mencegah provokasi, Mulia mengatakan hal itu bisa berhasil atau gagal. Tergantung cara khatib menyampaikan materi khutbah. Akan lebih bagus jika khatib dapat menggugah jemaah dengan materi yang baik.

Mulia juga menilai menentukan materi khutbah yang provokatif itu sangat subjektif. Semua itu, tergantung pada respons jemaah menyikapi isi khutbah. Adakala khatib cenderung kritis atau vokal dalam menyampaikan saat berkhutbah, namun terkesan provokatif.

“Misal, dia menyalahkan yang satu dan membenarkan yang lain. Padahal keduanya adalah benar, hanya karena masalah furu`iyah kemudian jadi perdebatan,” jelas Mulia. “Hal ini malah menyulitkan masyarakat awam.”

BKPRMI Aceh pun mengharapkan para guru-guru yang menjadi khatib agar menjadi penyejuk bagi masyarakat dan memberikan gambaran keilmuan yang luas.

Dengan demikian, masyarakat menjadi lebih rasional dalam menghadapi sebuah isu.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

UPDATE

Samsung Solve for Tomorrow 2024, Momentum untuk Dorong Peningkatan Literasi Digital

Sabtu, 27 April 2024 | 11:48

Paguyuban Warung Madura: Harusnya Kami Dilindungi Bukan Diberangus!

Sabtu, 27 April 2024 | 11:36

PIS Sukses Tekan Emisi 25,4 Ribu Ton Setara CO2

Sabtu, 27 April 2024 | 11:18

Sam Altman hingga Sundar Pichai Gabung Dewan Keamanan AI Amerika Serikat

Sabtu, 27 April 2024 | 10:59

OASA Perkuat Modal di Anak Usaha Rp69 Miliar

Sabtu, 27 April 2024 | 10:41

Ilham Bintang: Prabowo Siap-Siap Beli Obat Anti Resah

Sabtu, 27 April 2024 | 10:37

Induk Perusahaan Google Bagi-bagi Dividen untuk Pertama Kali

Sabtu, 27 April 2024 | 10:29

KPU Sewa 8 Kantor Hukum Hadapi Perselisihan Pileg 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 10:20

Blinken: Amerika Tidak Bermaksud Menghambat Tiongkok Lewat Pembatasan Ekspor Chip

Sabtu, 27 April 2024 | 10:18

Realisasi Anggaran untuk IKN Capai Rp4,3 Triliun per April 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 10:02

Selengkapnya