Berita

Adhie M. Massardi/Repro

Politik

Adhie Massardi Pertanyakan Maksud AS Kirim Dubes Di Indonesia Berdarah Korea

KAMIS, 22 OKTOBER 2020 | 21:20 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Jurubicara Presiden keempat KH Abdurahman Wahid, Adhie Massardi mempertanyakan maksud Amerika Serikat menunjuk seseorang berdarah Korea untuk menjadi duta besar di Indonesia.

Menurut Adhie Massardi, untuk mengetahui strategi AS dalam hal lobi-lobi Indonesia paska kedatangan Menhan Prabowo Subianto ke Pentagon beberapa waktu lalu.

“Kemudian, dalam situasi seperti ini ketika Prabowo ke AS kemudian ada PM Jepang datang kemudian Duta Besar Amerika untuk Indonesia tiba-tiba muncul namanya Sung Yong Kim, warganegara AS berdarah korea,” kata Adhie dalam acara diskusi daring Kantor Berita Politik RMOL dengan tema "Pulang Dari Amerika, Prabowo Bawa Apa?" Kamis (22/10).

Petinggi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) ini mengatakan, ada banyak pejabat di Amerika Serikat yang keturunan Asia dan Amerika Latin menjadi pejabat tinggi.

Namun demikian, dia justru heran dengan Amerika Serikat yang menaruh pejabat keturunan Korea ke Indonesia.

“Tapi, dalam situasi saat ini kemudian amerika menurunkan dubesnya berdarah asia terutama Korea, kalau mereka kan psti diitung nih, kalau kita kan seperti saya presiden saya tunjuk Cak Ulung, Cak Ulung suka Brazil kita kirim jadi duta besar di sana, tidak ada tujuannya dengan negara,” katanya.

“Kalau negara-negara yang bener ini diitung jadi yang barus dikirim ke Indonesia ini siapa untuk apa manti misinya apa nanti ke negara lain juga diitung, sehingga kompetensinya juga dihitung, dikirimkan ke negara lain,” imbuhnya.

Adhie hingga saat ini masih mempertanyakan maksud AS mengirim seseorang keturunan Korea untuk Indonesia.

Dugaan Adhie, karena untuk menarik perhatian Indonesia untuk dapat melawan China.

“Dalam konteks Jakarta, AS ngirim Sung Yong Kim maksudnya apa? Saya menduga begini, karena konfrontasi makin keras dengan China, kalau dubesnya untuk Jakarta itu masih pake bule, sementara kita kan juga punya stigma buruk dengan bule-bule itu. Seperti kemarin misalnya persoalan kita bukan hanya persoalan komunis tapi juga neoliberal dan neokolonial dan lain-lain di barat dan timur,” ujarnya.

Adhie berpendapat, ketika Amerika mengirim Sung Yong Kim yang berdarah Korea dapat diartikan jika nanti ada masalah konfrontasi antara Indonesia dan China. AS dapat menggunakan jalur diplomasi Indonesia.

“Sedangkan kita lagi gila-hilanya K-Pop. Akhirnya bangsa Indonesia akan berpihak pada Mr. Kim ini, sesama K-Pop apalagi anak-anak milenial pasti lebih suka. Walaupun dari Amerika tapi berdarah korea. Jadi, kan ini puzzle-puzzle ini bisa kita sambung-sambungin,” tandasnya.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Resmi Tersangka KPK

Selasa, 16 April 2024 | 07:08

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Halal Bihalal Partai Golkar

Selasa, 16 April 2024 | 01:21

UPDATE

Mudahkan Milenial dan Gen Z Miliki Hunian di Bali, BTN Tawarkan Skema Khusus

Sabtu, 27 April 2024 | 01:36

Sikap Ksatria Prabowo Perlu Ditiru Para Elite Politik

Sabtu, 27 April 2024 | 01:11

Gus Fawait Resmi Didukung Gerindra Maju Bacabup Jember

Sabtu, 27 April 2024 | 00:59

Rekonsiliasi Prabowo-Megawati Bisa Dinginkan Suhu Politik

Sabtu, 27 April 2024 | 00:31

Kejagung Tetapkan 5 Tersangka Baru Korupsi PT Timah, 3 Orang Langsung Ditahan

Jumat, 26 April 2024 | 23:55

Menlu RI Luncurkan Buku "Menghadirkan Negara Hingga Ujung Dunia" di HWPA Award 2023

Jumat, 26 April 2024 | 23:37

Indonesia Tim Pertama yang Jebol Gawang Korsel, Pimpinan Komisi X: Prestasi yang Patut Diapresiasi

Jumat, 26 April 2024 | 23:33

Konfrontasi Barat Semakin Masif, Rusia Ajak Sekutu Asia Sering-sering Latihan Militer

Jumat, 26 April 2024 | 23:21

Menlu RI: Jumlah Kasus WNI di Luar Negeri Melonjak 50 Persen Jadi 53.598

Jumat, 26 April 2024 | 23:06

Ubedilah: 26 Tahun Reformasi, Demokrasi Memburuk

Jumat, 26 April 2024 | 23:01

Selengkapnya