Berita

Airlangga Hartarto/Repro

Kesehatan

Airlangga Hartarto Pastikan Keterlibatan IDI Dalam Program Vaksin Covid-19

KAMIS, 22 OKTOBER 2020 | 16:47 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Program pengadaan vaksin Covid-19 yang dilakukan pemerintah dipastikan melibatkan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan lembaga terkait vaksinasi di Indonesia.

Hal itu disampaikan Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Airlangga Hartarto, dalam Talk Show Satgas Penanganan Covid-19 yang disiarkan kanal Youtube BNPB, Kamis (22/10).

"Pertama, IDI dilibatkan beberapa kali. Saya sendiri juga ketemu dengan IDI, mulai asosiasi yang untuk anak, untuk paru-paru, kemudian juga yang lain, termasuk juga kita bicara dengan Indonesia Technical Advisory Group Immunization ataupun ITAGI," ujar Airlangga.

Sampai saat ini, Airlangga menerangkan, proses penyunyikan vaksin corona masih akan menunggu hasil uji klinis tahap ketiga dan setelahnya baru dilalukan sertifikasi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian ini mengatakan, proses uji klinis vaksin diperkirakan baru selesai pada Desember 2020.

"Tentu waktunya segera setelah mendapatkan sertifikasi oleh Badan POM. Jadi kalau timing itu tidak ada yang menentukan kapan, tetapi ikut berproses," kata Airlangga.

"Proses clinical trial (uji klinis) itu diperkirakan sampai Desember. Jadi Desember baru kita mendapatkan clinical trial yang di Bandung," sambungnya.

Setelah izin vaksinasi dari BPOM dikantongi pemerintah, Airlangga memastikan tahapan selanjutnya adalah memperhatikan kesiapan fasilitas untuk vaksinasi dan pengaturan teknis penyuntikan vaksin yang masih digodok pemerintah hingga sekarang ini.

"Jadi kalau seluruh tahapan uji klinis tahap ketiga terpenuhi, baru sertifikasi dikeluarkan. Kalau sertifikasi dikeluarkan baru bisa disiapakan untuk imunitas. Memang perlu memakan waktu," demikian Airlangga Hartarto.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Resmi Tersangka KPK

Selasa, 16 April 2024 | 07:08

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Halal Bihalal Partai Golkar

Selasa, 16 April 2024 | 01:21

UPDATE

Mudahkan Milenial dan Gen Z Miliki Hunian di Bali, BTN Tawarkan Skema Khusus

Sabtu, 27 April 2024 | 01:36

Sikap Ksatria Prabowo Perlu Ditiru Para Elite Politik

Sabtu, 27 April 2024 | 01:11

Gus Fawait Resmi Didukung Gerindra Maju Bacabup Jember

Sabtu, 27 April 2024 | 00:59

Rekonsiliasi Prabowo-Megawati Bisa Dinginkan Suhu Politik

Sabtu, 27 April 2024 | 00:31

Kejagung Tetapkan 5 Tersangka Baru Korupsi PT Timah, 3 Orang Langsung Ditahan

Jumat, 26 April 2024 | 23:55

Menlu RI Luncurkan Buku "Menghadirkan Negara Hingga Ujung Dunia" di HWPA Award 2023

Jumat, 26 April 2024 | 23:37

Indonesia Tim Pertama yang Jebol Gawang Korsel, Pimpinan Komisi X: Prestasi yang Patut Diapresiasi

Jumat, 26 April 2024 | 23:33

Konfrontasi Barat Semakin Masif, Rusia Ajak Sekutu Asia Sering-sering Latihan Militer

Jumat, 26 April 2024 | 23:21

Menlu RI: Jumlah Kasus WNI di Luar Negeri Melonjak 50 Persen Jadi 53.598

Jumat, 26 April 2024 | 23:06

Ubedilah: 26 Tahun Reformasi, Demokrasi Memburuk

Jumat, 26 April 2024 | 23:01

Selengkapnya