Berita

Presiden Joko Widodo saat meninjau peternakan bebek/Net

Politik

Ulil Abshar: Nyuwun Sewu Pak Jokowi, Waktu Panjenengan Ketemu Bebek Itu Juga Komunikasi Buruk

KAMIS, 22 OKTOBER 2020 | 14:58 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

Komunikasi buruk para menteri dan bawahan menjadi perhatian tersendiri Presiden Joko Widodo. Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko mengakui bahwa presiden telah menegur para menteri karena komunikasi yang buruk soal omnibus law UU Cipta Kerja.

Teguran dilakukan karena komunikasi yang buruk itu berimbas pada gelombang penolakan terhadap UU Ciptaker. Baik dari kelompok buruh maupun mahasiswa.

Menanggapi itu, cendekiawan muda, Ulil Abshar Abdala menilai komunikasi buruk tidak hanya dilakukan oleh para menteri. Tetapi juga oleh Presiden Joko Widodo.


Dia mencontohkan saat terjadi aksi besar pada 8 Oktober lalu di Jakarta. Kelompok buruh, mahasiswa, dan pelajar beraksi menentang pengesahan UU Cipta Kerja. Mereka menuntut agar Presiden Jokowi segera mencabut UU tersebut.

Namun di satu sisi, Joko Widodo justru tidak ada di Istana. Dia terbang ke Kalimantan Tengah untuk melakukan kunjungan kerja. Salah satunya

Selain meninjau kawasan lumbung pangan, Presiden Jokowi juga meninjau pengembangan budidaya ikan pakai Keramba, dan Peternakan Bebek di Kecamatan Pandih Batu.

Bagi Ulil, cara Jokowi meninggalkan Istana yang sedang didemo merupakan bentuk komunikasi yang buruk.

“Pak Jokowi, nyuwun sewu, njenengan pergi ke Kalteng dan bertemu bebek di sana pada saat buruh dan mahasiwa protes di ibukota, itu juga komunikasi yang buruk. Teramat buruk malahan, menurut saya,” ujarnya dalam akun Twitter pribadi, Kamis (22/10).

Ulil bahkan menanyakan penilaian Jokowi tentang siapa yang lebih berharga sehingga perlu untuk dikunjungi.

“Apakah bebek lebih berharga ketimbang buruh?” tutupnya.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya