Berita

Menteri Pertahanan Taiwan, Yen De-fa

Dunia

Menhan Taiwan: Pembelian Senjata Dari AS Untuk Petahanan, Bukan Perlombaan Senjata Dengan China

KAMIS, 22 OKTOBER 2020 | 13:06 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Taiwan hanya berusaha untuk meningkatkan kemampuan tempur yang kredibel dan tidak berupaya untuk terlibat dalam perlombaan senjata dengan China.

Demikian pernyataan yang disampaikan oleh Menteri Pertahanan Taiwan Yen De-fa kepada wartawan pada Kamis (22/10). Di mana pernyataan tersebut sebagai respons atas disetujuinya proposal Taiwan untuk membeli paket persenjataan dari Amerika Serikat (AS) senilai 1,8 miliar dolar AS atau senilai Rp 26 triliun.

Paket pembelian senjata tersebut termasuk 11 unit High Mobility Artillery Rocket Systems (HIMARS), 135 rudal AGM-84H Standoff Land Attack Missile Expanded Response (SLAM-ER), hingga rudal anti-kapal Harpoon berbasis darat.

Dalam pernyataannya yang dikutip Reuters, Yen menyampaikan terima kasih kepada AS karena telah membantu meningkatkan kemampuan pertahanan Taiwan.

"Ini termasuk kemampuan tempur yang kredibel dan kemampuan berperang asimetris untuk memperkuat tekad kami mempertahankan diri," ujar Yen.

"Ini menunjukkan betapa pentingnya AS terhadap keamanan di Indo-Pasifik dan Selat Taiwan. Kami akan terus mengonsolidasikan kemitraan keamanan kami dengan AS," sambung dia.

Meski begitu, Yen menegaskan Taiwan tidak berusaha melakukan konfrontasi dengan China, apalagi terlibat dalam perlombaan senjata.

"Kami tidak akan terlibat dalam perlombaan senjata dengan Komunis China. Kami akan mengedepankan persyaratan dan membangun sepenuhnya sesuai dengan konsep strategis pencegahan berat, mempertahankan posisi dan kebutuhan pertahanan kami," jelas dia.

Dalam beberapa waktu terakhir, Taiwan di bawah kepemimpinan Presiden Tsai Ing-wen telah gencar melakukan modernisasi pertahanan untuk menghadapi ancaman China yang meningkat.

China selama ini menganggap Taiwan sebagai bagian wilayahnya. Beijing kerap marah ketika AS melakukan kerja sama pertahanan dengan pulau tersebut.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Pengukuhan Petugas Haji

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:04

Chili Siap Jadi Mitra Ekonomi Strategis Indonesia di Amerika Selatan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:02

Basri Baco: Sekolah Gratis Bisa Jadi Kado Indah Heru Budi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:42

Pemprov DKI Tak Ingin Polusi Udara Buruk 2023 Terulang

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:24

Catat, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 9-10 Mei

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:22

BMKG Prediksi Juni Puncak Musim Kemarau di Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:27

Patuhi Telegram Kabareskrim, Rio Reifan Tak akan Direhabilitasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:05

Airlangga dan Menteri Ekonomi Jepang Sepakat Jalankan 3 Proyek Prioritas Transisi Energi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:00

Zaki Tolak Bocorkan soal Koalisi Pilkada Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:35

Bertemu Wakil PM Belanda, Airlangga Bicara soal Kerja Sama Giant Sea Wall

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:22

Selengkapnya