Berita

Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Maruf Amin/Net

Politik

Penilaian Pengamat, Penegakan Hukum Dan Demokrasi Di Era Jokowi-Maruf Minus

RABU, 21 OKTOBER 2020 | 15:35 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Satu tahun kepemimpinan Joko Widodo-Maruf Amin dinilai lebih banyak yang minus ketimbang yang plus.

Penilaian itu sebagaimana disampaikan pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin yang turut membeberkan kekurangan dari pemerintahan Jokowi-Maruf di satu tahun ini.

"Masih banyak minusnya, daripada plusnya. Kekurangannya pertama, penegakkan hukum," bebernya kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (21/10).


Penegakkan hukum, kata Ujang, semakin compang-camping dan tidak jelas karena dilumpuhkan dan dibunuhnya KPK lewat revisi UU KPK. Revisi membuat hukum akhirnya bisa dikendalikan oleh eksekutif dan legislatif.

“Pasca revisi bikin KPK tak garang lagi. Faktanya, tak ada ketua anggota DPR yang ditangkap, tak ada ketum dan sekjen partai yang ditangkap, tak ada menteri yang ditangkap,” kata Ujang

“Artinya revisi UU KPK tersebut dilakukan untuk mengamankan kasus-kasus mereka. Kalau KPKnya tak dilumpuhkan, maka mereka bisa masuk penjara," sambungnya.

Selain penegakkan hukum, Ujang juga menilai duet Jokowi-Maruf mengalami minus dari segi demokrasi. Demokrasi seperti sebatas ada di atas kertas dan teori.

Sebab, sambungnya, masyarakat kecil yang kritis banyak ditangkap. Tokoh-tokoh yang kritis juga banyak yang dilaporkan dan ditangkap.

“Demokrasi mengalami kemunduran. Dan yang terkonsolidasi itu bukan demokrasi. Tapi oligarki dan politik dinasti," kata Ujang.

Populer

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Polres Tangsel Diduga Gelapkan Barbuk Sabu 20 Kg

Minggu, 21 Desember 2025 | 02:07

Pemberhentian Ijeck Demi Amankan Bobby Nasution

Minggu, 21 Desember 2025 | 01:42

Indonesia, Negeri Dalam Nalar Korupsi

Minggu, 21 Desember 2025 | 01:05

GAMKI Dukung Toba Pulp Lestari Ditutup

Minggu, 21 Desember 2025 | 01:00

Bergelantungan Demi Listrik Nyala

Minggu, 21 Desember 2025 | 00:45

Komisi Percepatan Reformasi Polri Usul Polwan Dikasih Jabatan Strategis

Minggu, 21 Desember 2025 | 00:19

Putin Tak Serang Negara Lain Asal Rusia Dihormati

Minggu, 21 Desember 2025 | 00:05

Ditemani Kepala BIN, Presiden Prabowo Pastikan Percepatan Pemulihan Sumatera

Sabtu, 20 Desember 2025 | 23:38

Pemecatan Ijeck Pesanan Jokowi

Sabtu, 20 Desember 2025 | 23:21

Kartel, Babat Saja

Sabtu, 20 Desember 2025 | 23:03

Selengkapnya