Berita

Menko Polhukam Mahfud MD/Net

Politik

Mahfud Minta Kritik Pada MA Dan KPK Dipisah Dari Pemerintah

RABU, 21 OKTOBER 2020 | 11:19 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Kritik publik atas penegakan hukum harus dipilah-pilah, sehingga tidak memukul rata bahwa semua adalah kesalahan pemerintah. Sebab pada kenyataannya, Mahkamah Agung (MA) dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bukan bagian dari pemerintah.

Begitu kaa Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD saat menjadi narasumber di acara ILC TvOne bertajuk "Setahun Jokowi-Maruf: Dari Pandemi Sampai Demonstrasi" pada Selasa (20/10) malam.

Saat menyoroti soal bidang hukum di satu tahun kepemimpinan Jokowi-Maruf, Mahfud menyebut bahwa keluhan terhadap MA dan KPK sejatinya bukan urusan pemerintah.


Dia lantas mencontohkan kritik publik atas pengurangan masa tahanan koruptor. Menurutnya, masalah itu bukan urusan dari pemerintah.

“Pemerintah nggak boleh ikut itu. Hampir semua koruptor yang minta PK diturunkan semua hukumannya dan itu terserah Mahkamah Agung aja. KPK mungkin juga dianggap agak lambat, itu juga bukan pemerintah," ujarnya.

Sementara pemerintah, sambungnya, sudah berhasil membantu proses hukum seperti dalam penangkapan buronan Maria Pauline Lumewa, buronan Djoko Tjandra, menangkap Jaksa Pinangki, menangkap dua Jenderal Polisi dan lainnya.

“Artinya, itu sebenarnya kalau hukum itu bisa dipilah-pilah, mana yang dilakukan Mahkamah Agung mana yang tidak, yang harus dilakukan pemerintah. Bahwa masih ada kekurangan itu iya sudah pasti," sambungnya.

Populer

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Polres Tangsel Diduga Gelapkan Barbuk Sabu 20 Kg

Minggu, 21 Desember 2025 | 02:07

Pemberhentian Ijeck Demi Amankan Bobby Nasution

Minggu, 21 Desember 2025 | 01:42

Indonesia, Negeri Dalam Nalar Korupsi

Minggu, 21 Desember 2025 | 01:05

GAMKI Dukung Toba Pulp Lestari Ditutup

Minggu, 21 Desember 2025 | 01:00

Bergelantungan Demi Listrik Nyala

Minggu, 21 Desember 2025 | 00:45

Komisi Percepatan Reformasi Polri Usul Polwan Dikasih Jabatan Strategis

Minggu, 21 Desember 2025 | 00:19

Putin Tak Serang Negara Lain Asal Rusia Dihormati

Minggu, 21 Desember 2025 | 00:05

Ditemani Kepala BIN, Presiden Prabowo Pastikan Percepatan Pemulihan Sumatera

Sabtu, 20 Desember 2025 | 23:38

Pemecatan Ijeck Pesanan Jokowi

Sabtu, 20 Desember 2025 | 23:21

Kartel, Babat Saja

Sabtu, 20 Desember 2025 | 23:03

Selengkapnya