Berita

Pemukiman warga hancur setelah pertempuran sengit di Nagorno-Karabakh/Net

Dunia

Akhiri Pertempuran Sengit Nagorno-Karabakh, AS Akan Bertemu Armenia Dan Azerbaijan Di Washington

RABU, 21 OKTOBER 2020 | 09:20 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Setelah dikritik karena dianggap pasif dalam konflik Nagorno-Karabakh, Amerika Serikat (AS) tampaknya langsung ikut mengambil peran.

Pada Selasa (20/10), Armenia dan Azerbaijan mengatakan, menteri luar negeri mereka akan bertemu dengan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo di Washington pada Jumat (23/10) untuk mengakhiri pertempuran sengit di Nagorno-Karabakh.

Dilaporkan Reuters, sejauh ini, Departemen Luar Negeri AS belum memberikan komentar. Namun, perteuan tersebut tampaknya upaya untuk merebut dukungan menjelang pemilihan presiden pada November.

Belum jelas juga apakah menteri luar negeri Armenia dan Azerbaijan akan dipertemukan secara terpisah atau bersamaan dengan Pompeo.

Armenia telah merilis beberapa detail mengenai rencana kunjungan Menteri Luar Negeri Zohrab Mnatsakanyan ke Washington.

Sementara Azerbaijan mengatakan, Menteri Luar Negeri Jeyhun Bayramov juga akan bertemu dengan Group Minsk OSCE yang dipimpin Rusia, Prancis, dan AS.

Selama ini, Rusia menjadi pihak yang paling aktif mengupayakan mediasi antara Azerbaijan dan Armenia. Dua gencatan senjata kemanusiaan juga telah disepakati, namun keduanya tidak diimplementasikan dengan baik.

Dua negara bekas Uni Soviet itu juga mengatakan telah terjadi pertempuran sengit di dan sekitar wilayah Nagorno-Karabakh pada Selasa. Insiden tersebut membuat 43 tentara pertahanan Artsakh atau Nagorno-Karabakh tewas.

Turki juga merupakan bagian dari Grup Minsk tetapi belum terlibat dalam mediasi, dan hubungannya dengan sekutu NATO-nya semakin tegang akibat pertempuran tersebut.

Walaupun terbukti telah meningkatkan penjualan senjata ke Azerbaijan tahun ini, Ankara menolak tudingan telah terlibat secara langsung dalam pertempuran di Nagorno-Karabakh.

Turki juga membantah tuduhan mengirim tentara bayaran dari konflik di Suriah dan Libya untuk berperang di Nagorno-Karabakh.

Pertempuran sengit di Nagorno-Karabakh yang terjadi saat ini terjadi sejak 27 September. Hingga saat ini, Nagorno-Karabakh melaporkan 772 militer dan 37 warga sipil meninggal dunia.

Azerbaijan mengatakan, 61 warga sipil Azeri telah tewas dan 291 lainnya luka-luka.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Misi Dagang ke Maroko Catatkan Transaksi Potensial Rp276 Miliar

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:51

Zita Anjani Bagi-bagi #KopiuntukPalestina di CFD Jakarta

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:41

Bapanas: Perlu Mental Berdikari agar Produk Dalam Negeri Dapat Ditingkatkan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:33

Sadiq Khan dari Partai Buruh Terpilih Kembali Jadi Walikota London

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:22

Studi Privat Dua Hari di Taipei, Perdalam Teknologi Kecantikan Terbaru

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:14

Kekuasaan Terlalu Besar Cenderung Disalahgunakan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:09

Demi Demokrasi Sehat, PKS Jangan Gabung Prabowo-Gibran

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:04

Demonstran Pro-Palestina Lakukan Protes di Acara Wisuda Universitas Michigan

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:57

Presidential Club Patut Diapresiasi

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:37

PKS Tertarik Bedah Ide Prabowo Bentuk Klub Presiden

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:11

Selengkapnya