Berita

Pendiri e-commerce Alibaba, Jack Ma/Net

Dunia

Banyak Orang Kaya Di China Yang Makin Kaya Selama Pandemi Virus Corona

RABU, 21 OKTOBER 2020 | 06:51 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Banyak orang yang menjadi lebih kaya di masa pandemi. China mencatat pada masa pendemi ini jumlah orang kaya di negara itu bertambah menjadi 878 orang miliuner. Sementara AS memiliki 626 orang, seperti yang tercatat dalam Laporan Hurun Rupert Hoogewerf, sebuah laporan daftar kekayaan tahunan, Selasa (20/10).

Laporan tersebut menemukan bahwa ada sekitar dua ribu orang dengan kekayaan bersih lebih dari 2 miliar yuan (300 juta dolar AS) pada bulan Agustus.

Orang super kaya di China telah memperoleh rekor 1,5 triliun dolar sepanjang 2020, yang artinya sama dengan pendapatannya selama lima tahun, karena e-commerce dan game meledak selama penguncian pandemi.


Pendiri e-commerce Alibaba, Jack Ma, lagi-lagi menduduki puncak daftar sebagai orang terkaya yang berhasil melipagandakan kekayaannya di tengah pandemi. Kekayaannya melonjak 45 persen menjadi 58,8 miliar dolar AS.

Pandemi membuat orang lebih sering menggunakan aplikasi untuk berbelanja, termasuk membeli makan dan melakukan pertemuan, dan menghabiskan waktu dengan bermain game atau menikmati film.

Kesuksesan Jack Ma diikuti oleh Pony Ma dengan kekayaannya sebesar 57,4 miliar dolar AS. Bos raksasa game dan pemilik WeChat Tencent itu memperoleh tambahan 50 persen di tengah kekhawatiran pelarangan perusahaannya di AS.

Wang Xing, pendiri aplikasi pesan-antar makanan Meituan, melipatgandakan kekayaannya yang melonjak 52 tempat ke posisi 13 dalam daftar dengan 25 miliar dolar AS, sementara Richard Liu, pendiri platform belanja online JD.com menggandakan tumpukan uangnya menjadi 23,5 miliar dolar AS.

Pengusaha kesehatan juga naik daftar di belakang pandemi, dengan Jiang Rensheng, pendiri pembuat vaksin Zhifei, nilainya tiga kali lipat menjadi 19,9 miliar dolar AS.

"Dunia belum pernah melihat kekayaan sebanyak ini tercipta hanya dalam satu tahun," kata kepala peneliti Laporan Hurun Rupert Hoogewerf dalam sebuah pernyataan.

Daftar tahun ini menunjukkan China "menjauh dari sektor tradisional seperti manufaktur dan real estat, menuju ekonomi baru," tambahnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Bangunan di Jakarta Bakal Diaudit Cegah Kebakaran Maut Terulang

Senin, 29 Desember 2025 | 20:13

Drama Tunggal Ika Teater Lencana Suguhkan Kisah-kisah Reflektif

Senin, 29 Desember 2025 | 19:53

Ribuan Petugas Diturunkan Jaga Kebersihan saat Malam Tahun Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 19:43

Markus di Kejari Kabupaten Bekasi Mangkir Panggilan KPK

Senin, 29 Desember 2025 | 19:35

DPP Golkar Ungkap Pertemuan Bahlil, Zulhas, Cak Imin, dan Dasco

Senin, 29 Desember 2025 | 19:25

Romo Mudji Tutup Usia, PDIP Kehilangan Pemikir Kritis

Senin, 29 Desember 2025 | 19:22

Kemenkop Perkuat Peran BA dalam Sukseskan Kopdes Merah Putih

Senin, 29 Desember 2025 | 19:15

Menu MBG untuk Ibu dan Balita Harus Utamakan Pangan Lokal

Senin, 29 Desember 2025 | 19:08

Wakapolri Groundbreaking 436 SPPG Serentak di Seluruh Indonesia

Senin, 29 Desember 2025 | 19:04

Program Sekolah Rakyat Harus Terus Dikawal Agar Tepat Sasaran

Senin, 29 Desember 2025 | 18:57

Selengkapnya