Berita

Lambang KAMI/Net

Politik

Ramai Ahmad Yani Mau Dicokok Polisi, Komite Politik KAMI: Ada Skenario Mengamputasi!

SELASA, 20 OKTOBER 2020 | 12:54 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Kabar yang ramai diperbincangkan publik soal Ketua Komite Eksekutif Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI), Ahmad Yani, mau dicokok Polisi, merupakan satu dari banyak skenario amputasi gerakan yang dilakukan pemerintah.

Begitulah yang diungkapkan Komite Politik dan Pemerintahan KAMI, Gde Siriana Yusuf, saat dihubungi Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (20/10).

"Ada skenario mengamputasi KAMI, karena dianggap dapat membahayakan keberlangsungan rezim adalah dengan menangkap semua aktivis muda yang jadi motor penggerak KAMI," ujar Gde Siriana.


Direktur Indonesia Future Studies (INFUS) itu menilai, upaya amputasi pemerintah terhadap KAMI telah nyata terjadi sejak gerakan ini dideklarasikan pertama kali pada 18 Agustus lalu.

Bahkan, hal itu juga terlihat dari penangkapan 4 orang inisiator KAMI, diantaranya Anton Permana, Syahganda Nainggolan, Jumhur Hidayat dan Kingkin, dengan memanfaatkan momentum aksi besar-besaran tolak omnibus law UU Cipta Kerja.

"Demo OBL (omnibus law UU Cipta Kerja) hanya satu momentum. Tapi target utamanya adalah mengamputasi KAMI tidak bisa bergerak untuk menghimpun kesadaran nasional," kata Gde Siriana.

Terbaru, Aktivis Bandung Intiative ini juga mengaku telah mendapat serangan-serangan dari pihak tak dikenal melalui media sosial. Tak terkecuali juga dialami oleh beberapa orang anggota KAMI lainnya dalam berbagai macam bentuk.

Namun terkait kabar dari Ahmad Yani, Gde Siriana belum mengetahuinya secara spesifik. Dia mengaku mendapat informasi Ahmad Yani ditemui Polisi personel Bareskrim Polri saat tengah melakukan rapat Masyumi Reborn di kawasan Matraman, Jakarta Timur, Senin malam (19/10), dari media.

Berdasarkan informasi yang didapat dari deklarator KAMI, Masri Sitanggang, ada sekitar 10 polisi yang masuk ke ruang rapat Masymui Reborn tersebut. Adapun beberapa polisi lainnya menunggu di luar.

Para personel Polisi tersebut meminta Ahmad Yani ikut ke Bareskrim Polri guna dimintai keterangan atas tuduhan video Anton Permana.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya