Berita

Publika

Setahun Penuh Gaduh Dan Demo Yang Dirindukan

SELASA, 20 OKTOBER 2020 | 09:55 WIB

TANGGAL 20 Oktober adalah HUT setahun pemerintahan Jokowi-Maruf. Ulang tahun peringatan yang tidak dalam suasana ceria. Covid 19 membuat cuaca mendung dengan wajah-wajah bermasker. Artinya suasana prihatin.

Sementara itu omnibus law UU Cipta Kerja bukan menjadi kado yang menyenangkan. Sebagian rakyat khususnya buruh menangis sedih dan berunjuk rasa.

Setahun telah dijalani dengan lebih banyak duka ketimbang suka. Pemerintahan Jokowi ditandai oleh suasana gaduh. Ekonomi morat-marit, hukum tidak membentuk kedamaian dan ketertiban, serta politik yang selalu gonjang-ganjing.


Seluruhnya akibat kebijakan yang tidak bijak. Terkesan melawan aspirasi rakyat. Oligarkhi akhirnya menggeser demokrasi dan aneksasi telah menjauhkan "souvereignity".

28 Oktober Hari Sumpah Pemuda. Gerakan kaum muda untuk menentukan perjuangan bangsa. Satu bangsa, bahasa, dan tanah air.

Pemuda yang berkomitmen untuk membebaskan diri dari penindasan, perbudakan, dan penjajahan. Angkatan muda yang menggelora adalah dinamika bangsa dan negara.
 
10 November Hari Pahlawan. Mengenang semangat perjuangan untuk mengusir penjajah baik Inggris ataupun Belanda yang ingin kembali menguasai negara.

Pekik takbir dan merdeka membahana. Kekuatan Ilahi dan semangat untuk mempertahankan kemerdekaan berpadu dalam kegigihan dan kemenangan.

Wajar jika 10 November 2020 masyarakat membangkitkan kembali jiwa kepahlawanan atau patriotisme. Makam Pahlawan bukan kematian yang sekedar diziarahi tetapi jiwa kehidupan yang disusun kembali. Menggemakan suara kematian untuk kehidupan yang berani mati. Mati syahid atau hidup mulia.

2 Desember bagai "hari umat". Hari runtuhnya penista agama. Ahok yang digjaya dipaksa "bernafas dalam bui". Jutaan umat Islam melakukan aksi damai yang berbuah manis. Perjuangan sukses dalam membangun wibawa keumatan melawan kekuasaan yang menistakan.

212 nama dari gerakan aksi dan silaturahmi. Berlanjut dengan reuni untuk mengenang perjuangan damai. Meski tokoh pencerah saat khutbah Habib Rizieq Shihab kini masih diasingkan di Makkah Mukarromah, namun suaranya terus menggema. Desakan untuk melepas cekal agar bisa kembali semakin saja menguat.

Dua RUU yang membuka peluang menjadi ledakan yaitu RUU HIP yang berubah menjadi RUU BPIP dan RUU omnibus law yang baru diketuk. Dua peraturan "panas" ini dapat menjadi bola liar yang berujung pada krisis ideologi, hukum, ekonomi dan politik. Jika keliru mencari solusi maka bukan mustahil berakhir pada suksesi.

Secara umum disebut aksi tetapi secara agama itu namanya syi'ar. Unjuk rasa, unjuk kekuatan, dan unjuk kebersamaan. Dalam momen strategis aksi atau syi'ar menjadi tekanan politik bagus. Konstitusi melindungi kebebasan berserikat dan menyampaikan pendapat. Penyelenggaraan negara memang harus dikontrol.

Selamat ulang tahun Pak Jokowi, jadikan aksi dan syi'ar sebagai hal yang dirindukan sebagaimana yang pernah dipidatokan dahulu di Gedung Merdeka Bandung.

"Saya kangen sebenarnya didemo. Karena apa? Apapun.., apapun.., pemerintah itu perlu dikontrol. Pemerintah itu perlu ada yang peringatin kalau keliru. Jadi sekarang saya sering ngomong dimana-mana 'tolong saya didemo'. Pasti saya suruh masuk".

M. Rizal Fadillah
Pemerhati politik dan kebangsaan.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

UPDATE

Rumah Dinas Kajari Bekasi Disegel KPK, Dijaga Petugas

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:12

Purbaya Dipanggil Prabowo ke Istana, Bahas Apa?

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:10

Dualisme, PB IKA PMII Pimpinan Slamet Ariyadi Banding ke PTTUN

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:48

GREAT Institute: Perluasan Indeks Alfa Harus Jamin UMP 2026 Naik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:29

Megawati Pastikan Dapur Baguna PDIP Bukan Alat Kampanye Politik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:24

Relawan BNI Ikut Aksi BUMN Peduli Pulihkan Korban Terdampak Bencana Aceh

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:15

Kontroversi Bantuan Luar Negeri untuk Bencana Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:58

Uang Ratusan Juta Disita KPK saat OTT Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:52

Jarnas Prabowo-Gibran Dorong Gerakan Umat Bantu Korban Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:34

Gelora Siap Cetak Pengusaha Baru

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:33

Selengkapnya