Berita

Ilustrasi/Net

Bisnis

Sesuai Ekspektasi, Pertumbuhan Ekonomi China Naik Seiring Pengendalian Wabah Yang Berjalan Baik

SENIN, 19 OKTOBER 2020 | 13:12 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Meski sempat sedikit goyah di awal pandemi, akhirnya pertumbuhan ekonomi China meningkat menjadi 4,9 persen selama setahun sebelumnya pada kuartal terakhir karena pemulihan andemi virus corona yang semakin menguat.

Angka yang diumumkan hari ini Senin (19/10) untuk tiga bulan yang berakhir pada September sejalan dengan ekspektasi. Partai Komunis yang berkuasa menyatakan wabah telah berada di bawah kendali pada Maret dan mulai membuka kembali pabrik, toko, dan kantor.

Output pabrik kembali naik, didorong oleh permintaan asing untuk masker buatan China dan perlengkapan medis lainnya. Penjualan ritel, yang tertinggal di belakang rebound manufaktur, akhirnya kembali ke level sebelum virus.

"Ekonomi melanjutkan pemulihan yang stabil," kata Biro Statistik Nasional dalam sebuah laporan, seperti dikutip dari AP, Senin (19/10).

Namun, mereka juga memperingatkan bahwa lingkungan internasional masih rumit dan parah. Dikatakan China masih menghadapi 'tekanan besar' untuk mencegah kebangkitan virus.

China, tempat pandemi dimulai pada Desember, menjadi ekonomi besar pertama yang kembali tumbuh dengan ekspansi 3,2 persen pada kuartal yang berakhir pada Juni. Output berkontraksi 6,8 persen pada kuartal pertama setelah Beijing menutup ekonomi terbesar kedua di dunia itu.

Pihak berwenang telah mencabut pembatasan perjalanan dan bisnis tetapi pengunjung pemerintah dan gedung-gedung publik lainnya masih diperiksa untuk mengetahui gejala virus itu. Wisatawan yang datang dari luar negeri juga masih harus dikarantina selama dua minggu.

Pekan lalu, lebih dari 10 juta orang dites virus di pelabuhan timur Qingdao pasca munculnya 12 kasus yang ditemukan di sana. Itu memecahkan hampir dua bulan tanpa transmisi virus yang dilaporkan di China.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

UPDATE

Tidak Balas Dendam, Maroko Sambut Hangat Tim USM Alger di Oujda

Sabtu, 27 April 2024 | 21:50

Move On Pilpres, PDIP Siap Hadapi Pilkada 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 21:50

Absen di Acara Halal Bihalal PKS, Pengamat: Sinyal Prabowo Menolak

Sabtu, 27 April 2024 | 21:20

22 Pesawat Tempur dan Drone China Kepung Taiwan Selama Tiga Jam

Sabtu, 27 April 2024 | 21:14

Rusia Kembali Hantam Fasilitas Energi Ukraina

Sabtu, 27 April 2024 | 21:08

TETO Kecam China Usai Ubah Perubahan Rute Penerbangan Sepihak

Sabtu, 27 April 2024 | 20:24

EV Journey Experience Jakarta-Mandalika Melaju Tanpa Hambatan

Sabtu, 27 April 2024 | 20:18

Hubungan PKS dan Prabowo-Gibran, Ini Kata Surya Paloh

Sabtu, 27 April 2024 | 20:18

Gebyar Budaya Bolone Mase Tegal Raya, Wujud Syukur Kemenangan Prabowo-Gibran

Sabtu, 27 April 2024 | 19:28

Menuju Pilkada 2024, Sekjen PDIP Minta Kader Waspadai Pengkhianat

Sabtu, 27 April 2024 | 19:11

Selengkapnya