Berita

Anak SMA ikut dalam aksi/Net

Politik

Fadli Zon: Demonstrasi Bukan Kriminal, Pelajar Ikut Unjuk Rasa Jangan Diancam!

MINGGU, 18 OKTOBER 2020 | 14:57 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

Demonstrasi bukan perbuatan kriminal atau bentuk kejatan. Unjuk rasa merupakan hak konstitusional warga negara yang dijamin hukum dan konstitusi.

Atas alasan itu, politisi Partai Gerindra Fadli Zon meminta kepada pemerintah untuk tidak memberi stigma buruk kepada para mahasiswa dan pelajar yang berunjuk rasa.

Dalam hal ini, Fadli Zon menyoroti ancaman dalam bentuk surat edaran Dirjen Pendidikan Tinggi bernomor 1035/E/KM/2020 yang meminta agar pimpinan perguruan tinggi mengimbau para mahasiswanya untuk tidak ikut serta dalam aksi demonstrasi menolak UU Cipta Kerja.

Ada juga ancaman ‘blacklist’ Surat Keterangan Cukup Kelakuan (SKCK) kepada para pelajar yang ikut demonstrasi. Kedua hal itu, sambungnya adalah bentuk intimidasi yang menyalahi ketentuan dan melanggar prinsip-prinsip demokrasi.

“Bahkan melanggar hak asasi manusia (HAM),” tuturnya dalam akun Twitter pribadi, Minggu (18/10).

Mantan wakil ketua DPR RI itu menekankan bahwa berdemonstrasi atau aksi mengeluarkan pendapat lainnya yang dilakukan secara damai bukanlah tindak pidana dan bukan pula suatu kejahatan.

“Tak pantas kalau aparat pemerintah membuat stigmatisasi negatif kepada para pelaku aksi tadi, atau menakut-nakuti mereka dengan sejumlah ancaman hukum,” tegasnya.

Polisi, kata Fadli Zon, tidak bisa dan tidak boleh melarang para pelajar ikut berdemonstrasi, karena memang tidak ada satu undang-undangpun yang melarangnya. Sama seperti halnya warga negara lain yang telah dewasa, para pelajar juga memiliki hak konstitusional untuk menyampaikan pendapat di muka umum.

“Silakan baca di UU Perlindungan Anak, tidak ada larangan sebagaimana yang dikesankan oleh polisi. UU hanya melarang anak-anak itu dieksploitasi,” kata Fadli Zon.

Eksploitasi yang dimaksud adalah anak-anak ikut aksi karena dibayar. Tapi kalau mereka ikut karena kesadarannya sendiri, maka aparat pemerintah tak boleh menghalang-halangi mereka.

“Saya kira para pelajar kita, terutama anak-anak SMA dan STM, bukanlah anak-anak kemarin sore. Bahkan sejak zaman Belanda, para pelajar setingkat SMA sudah terlibat dalam berbagai aksi politik,” tegasnya.

Populer

Ini Kronologi Perkelahian Anggota Brimob Vs TNI AL di Sorong

Minggu, 14 April 2024 | 21:59

Rusia Pakai Rudal Siluman Rahasia untuk Bombardir Infrastruktur Energi Ukraina

Jumat, 12 April 2024 | 16:58

Pemberontak Menang, Pasukan Junta Ngacir Keluar Perbatasan Myawaddy

Kamis, 11 April 2024 | 19:15

Megawati Peringatkan Bakal Terjadi Guncangan Politik Setelah Jokowi Jadi Malin Kundang

Kamis, 11 April 2024 | 18:23

Warisan Hakim MK sebagai Kado Idulfitri

Senin, 08 April 2024 | 13:42

Sekjen Hasto Telanjangi Ketidakberdayaan PDIP Hadapi Jokowi

Sabtu, 06 April 2024 | 14:40

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Ditetapkan Tersangka

Selasa, 16 April 2024 | 07:08

UPDATE

Liburan Lebaran Usai, Aturan Ganjil Genap Kembali Berlaku di Jakarta

Selasa, 16 April 2024 | 05:40

Rumah Produksi Roti di Gresik Terbakar, 10 Karyawan Terluka

Selasa, 16 April 2024 | 05:26

Cuaca Jakarta Cerah Berawan Pagi dan Malam Hari

Selasa, 16 April 2024 | 05:16

Kapolda Jateng Perintahkan seluruh Polres Awasi Warga Pendatang

Selasa, 16 April 2024 | 04:19

Pilkada Bukan Pilkoplo di Tahun 2024

Selasa, 16 April 2024 | 04:08

Mobil Pemudik Terbakar di Jalan Lintas Musi Rawas-Pali

Selasa, 16 April 2024 | 04:06

Mayat Pria Lansia Ditemukan Mengambang di Selokan

Selasa, 16 April 2024 | 03:41

Resolusi Pasca Idulfitri

Selasa, 16 April 2024 | 03:31

Layani Wisatawan Libur Lebaran, TMR Kerahkan 1.000 Petugas

Selasa, 16 April 2024 | 03:00

Posisi Rupiah Terendah Sejak 1998, Pemerintah Diminta Antisipasi Dampak Terburuk

Selasa, 16 April 2024 | 02:43

Selengkapnya