Berita

Ilustrasi pasien Covid-19 yang dirawat/Net

Kesehatan

35,3 persen Publik Anggap Covid-19 Tidak Mengancam, KedaiKOPI: Mereka Bisa Menolak Divaksin

SABTU, 17 OKTOBER 2020 | 16:40 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Persepsi masyarakat terhadap ancaman tertular Covid-19 masih ditemukan dalam hasil survei Lembaga Survei KedaiKOPI.

Manager Riset Lembaga Survei KedaiKOPI, Justito Adi Prasetio mengatakan, pihaknya mencatat 35,3 persen dari 803 responden yang diwawancarai melalui telepon tidak merasa terancam dengan Covid-19.

"Yang menganggap (Covid-19) tidak mengancam itu sekitar 35,3 persen," ucap Justito dalam diskusi virtual Polemik Trijaya FM, Sabtu (17/10).

Angka itu, lanjut Justito memang lebih rendah jika dibandingkan responden yang menganggap Covid-19 mengancam nyawa, yaitu sebesar 64,7 persen.

Namun menurutnya, persepsi masyarakat yang menganggap Covid-19 bukan ancaman perlu menjadi catatan pemerintah. Karena sudah hampir 7 bulan virus asal Wuhan, China itu mewabah di dalam negeri, dan bukan tidak mungkin nantinya, mereka akan menolak divaksinasi.

"Jadi masih ada yang mengaggap Covid-19 masih biasa-biasa saja. Ini mungkin sebuah catatan ya. Karena bisa jadi pertimbangan bahwa mungkin mereka bisa saja menolak untuk divaskin, karena menganggap covid ini bukan sesuatu yang mengancam," tuturnya.

"Itu rata-ratanya 6,16. Dan ini bisa menjadi catatan ya. Apalagi disini survei kami memang menyasar kepada masyarakat yang mempunyai tingkat literasi di atas tingkat rata-rata ya. Karena mereka rata-rata pekerja di Jakarta," demikian Justito Adi Prasetio.

Hasil survei KedaiKOPI ini dilakukan sejak tanggal 8 Oktober sampai 10 Oktober 2020 dengan melibatkan 803 responden.

Metode yang digunakan adalah wawancara melalui telepon kepada ratusan responden yang merupakan pekerja kantoran di Jakarta, dan memiliki tingkat literasi yang lebih tinggi dibanding daerah lain dan juga dibanding jenis pekerjaan yang lain.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Tim 7 Jokowi Sedekah 1.000 Susu dan Makan Gratis

Selasa, 30 April 2024 | 20:00

Jajaki Alutsista Canggih, KSAL Kunjungi Industri Pertahanan China

Selasa, 30 April 2024 | 19:53

Fahri Minta Pembawa Nama Umat yang Tolak 02 Segera Introspeksi

Selasa, 30 April 2024 | 19:45

Kemhan RI akan Serap Teknologi dari India

Selasa, 30 April 2024 | 19:31

Mantan Gubernur BI Apresiasi Program Makan Siang Gratis

Selasa, 30 April 2024 | 19:22

Anies Bantah Bakal Bikin Parpol

Selasa, 30 April 2024 | 19:07

Bertemu Mendag Inggris, Menko Airlangga Bahas Penguatan Ekonomi Perdagangan

Selasa, 30 April 2024 | 18:44

Dandim Pinrang Raih Juara 2 Lomba Karya Jurnalistik yang Digelar Mabesad

Selasa, 30 April 2024 | 18:43

Raja Charles III Lanjutkan Tugas Kerajaan Sambil Berjuang Melawan Kanker

Selasa, 30 April 2024 | 18:33

Kemhan India dan Indonesia Gelar Pameran Industri Pertahanan

Selasa, 30 April 2024 | 18:31

Selengkapnya