Berita

Wawancara Hersubeno Arief dengan Rocky Gerung/Repro

Politik

Inisiator KAMI Diborgol, Rocky Gerung: Oh! Ini Adalah Persaingan Politik

JUMAT, 16 OKTOBER 2020 | 21:03 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Fenomena pemborgolan beberapa orang inisiator dan atau pimpinan Koalisi Aksi Menyelematkan Indonesia (KAMI) mendapat tanggapan dari Filusuf Rocky Gerung.

Rocky mengatakan, borgol plastik yang mengikat tangan Anton Permana, Syahganda Nainggolan, dan Jumhur Hidayat, dalam jumpa pers penetapan tersangka kasus pelanggaran UU ITE di Bareskrim Polri, sarat politik.

"Oh! Ini adalah persaingan politik. Peristiwa pemborgolan itu politis," ujar Rocky dalam video wawancara Forum News Network yang dipandu Wartawan Senior Hersubeno Arief, yang disiarkan di Youtube Rocky Gerung Official, Jumat (16/10).


Kesan politik dalam fenomena pemborgolan tersebut, menurut Rocky, nampak dari pernyataan pemerintah melalui Menko Polhukam Mahfud MD, yang mengaku telah mengetahui penyandang dana aksi rusuh tolak omnibus law UU Cipta Kerja.

"Loh, Mahfud bilang dari awal mereka sudah tau pelakunya, karena itu dilaporkan ke Polisi. Kan Polisi melapor kepada Mahfud. Kan Mahfud sendiri mau itu dipamerkan," ungkap Rocky.

Dalam posisi ini, Rocky justru melihat Polisi hanya menjalankan tugasnya sebagai penegak hukum.

"Polisi itu adalah yang bekerja semata-maa secara positifistik. Artinya dia hanya melihat konstruksi perkara itu lalu ditempelkan kepada delik. Oleh itu dipasanglah borgol itu," tuturnya.

Semestinya, lanjut Rocky, Presiden Joko Widodo dan Mahfud MD mengerti bahwa para inisiator KAMI tersebut tidak pantas diperlakukan seperti itu oleh Polisi.

"Mestinya, presiden atau paling minimal Pak Mahfud harus menegur dengan cara yang tersamar, atau fasilitas intelejen kepada polisi. Karena Mahfud ngerti soal-soal beginian ini," ucapnya.

Oleh karena itu, Rocky menganggap pemborgolan inisiator KAMI cendrung politis, dan telah menghina demokrasi dan merendahkan orang.

"Artinya borgol itu kan merendahkan orang. 'Wah anda kriminal, makanya anda diborgol'. Memang itu prosedur. Tapi tadi saya terangkan, proses itu harus dikaitkan dengan peristiwa," demikian Rocky Gerung.

Populer

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Polres Tangsel Diduga Gelapkan Barbuk Sabu 20 Kg

Minggu, 21 Desember 2025 | 02:07

Pemberhentian Ijeck Demi Amankan Bobby Nasution

Minggu, 21 Desember 2025 | 01:42

Indonesia, Negeri Dalam Nalar Korupsi

Minggu, 21 Desember 2025 | 01:05

GAMKI Dukung Toba Pulp Lestari Ditutup

Minggu, 21 Desember 2025 | 01:00

Bergelantungan Demi Listrik Nyala

Minggu, 21 Desember 2025 | 00:45

Komisi Percepatan Reformasi Polri Usul Polwan Dikasih Jabatan Strategis

Minggu, 21 Desember 2025 | 00:19

Putin Tak Serang Negara Lain Asal Rusia Dihormati

Minggu, 21 Desember 2025 | 00:05

Ditemani Kepala BIN, Presiden Prabowo Pastikan Percepatan Pemulihan Sumatera

Sabtu, 20 Desember 2025 | 23:38

Pemecatan Ijeck Pesanan Jokowi

Sabtu, 20 Desember 2025 | 23:21

Kartel, Babat Saja

Sabtu, 20 Desember 2025 | 23:03

Selengkapnya