Berita

Brigjen Awi Setiyono/Net

Hukum

Polri: Terlalu Jauh Kaitkan Pemanggilan Soenarko Dengan Manuver KAMI

JUMAT, 16 OKTOBER 2020 | 18:46 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Awi Setiyono mengatakan, masih terlalu jauh untuk menyimpulkan pemanggilan terhadap Mayjen (Purn) Soenarko terkait aktivitasnya dengan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI).

"Terlalu jauh, nanti saja, nanti kita lihat dan saya tanyakan ke penyidik," kata Awi kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (16/10).

Namun yang pasti, kata Awi, pemanggian Mayjen (Purn) Soenarko ini untuk kepastian hukum lantaran saat ini status mantan Danjen Kopassus itu sebagai tersangka terkait kepemilikan senjata api ilegal.

"Selama ini yang bersangkutan sudah ditetapkan sebagai tersangka sehingga pemenuhan pemberkasan perkara terkait beliau sudah terpenuhi tinggal pemeriksaan tersangka yang belum tuntas makanya dipanggil kembali yang bersangkutan pada hari ini," tandas Awi.

Namun demikian, Awi mengaku belum mendapat informasi tambahan terkait pemanggilan Soenarko dikarenakan ada temuan fakta-fakta baru.

"Kami belum update sama penyidik tapi yang jelas keterangan dari Dirtipidum untuk melengkapi berkas dan segera secepatnya akan kita limpahkan ke JPU," pungkas Awi.

Sebelumnya, kuasa hukum Soenarko Firman Nurwahyu mengatakan dirinya telah menyampaikan kepada pihak Kepolisian bahwa kliennya pasrah dengan segala tuduhan yang dialamatkan kepadanya.

"Secara keseluruhan pada penyampaian kami tersebut tadi (ke Kepolisian), tidak lain adalah klien kami menyerahkan sepenuhnya atas segala tuduhan apapun baik di masa dinasnya ataupun atas semua hubungan sebab akibat yang dikait-kaitkan dengan segala kegaduhan di negeri ini," kata Firman dalam keterangan tertulis, Jumat (16/10).

Pasalnya, sambung Firman, jika persoalan kliennya tidak dituntaskan, ia khawatir setiap kegaduhan yang terjadi di Indonesia baik itu terkait dengan demontrasi omnibus law UU Cipta Kerja maupun hal yang lain selalu dikaitkan kepada kliennya


Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

UPDATE

Tidak Balas Dendam, Maroko Sambut Hangat Tim USM Alger di Oujda

Sabtu, 27 April 2024 | 21:50

Move On Pilpres, PDIP Siap Hadapi Pilkada 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 21:50

Absen di Acara Halal Bihalal PKS, Pengamat: Sinyal Prabowo Menolak

Sabtu, 27 April 2024 | 21:20

22 Pesawat Tempur dan Drone China Kepung Taiwan Selama Tiga Jam

Sabtu, 27 April 2024 | 21:14

Rusia Kembali Hantam Fasilitas Energi Ukraina

Sabtu, 27 April 2024 | 21:08

TETO Kecam China Usai Ubah Perubahan Rute Penerbangan Sepihak

Sabtu, 27 April 2024 | 20:24

EV Journey Experience Jakarta-Mandalika Melaju Tanpa Hambatan

Sabtu, 27 April 2024 | 20:18

Hubungan PKS dan Prabowo-Gibran, Ini Kata Surya Paloh

Sabtu, 27 April 2024 | 20:18

Gebyar Budaya Bolone Mase Tegal Raya, Wujud Syukur Kemenangan Prabowo-Gibran

Sabtu, 27 April 2024 | 19:28

Menuju Pilkada 2024, Sekjen PDIP Minta Kader Waspadai Pengkhianat

Sabtu, 27 April 2024 | 19:11

Selengkapnya