Berita

Fenomena Jihad Cinta di India/Net

Dunia

Marak Fenomena 'Jihad Cinta' Untuk Nikahi Perempuan Hindu Di Assam India

KAMIS, 15 OKTOBER 2020 | 17:09 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Di Assam India baru-baru ini muncul sebuah fenomena 'pernikahan dengan penipuan', modusnya calon pengantin pria berbohong tentang agamanya dengan maksud untuk menikahi seorang gadis Hindu di wilayah tersebut.

Hal tersebut diungkapkan oleh Menteri Keuangan dan Kesehatan Himanta Biswa Sarma.

“Di Assam, kami melihat munculnya dua hingga tiga tren baru. Banyak anak laki-laki Muslim membuat akun Facebook palsu dengan nama Hindu dan memposting foto diri mereka di kuil," kata Sarma seperti dikutip dari Times Of India, Kamis (15/10).

"Seorang gadis menikah dengan seorang anak laki-laki seperti itu, hanya untuk mengetahui kemudian bahwa dia bukan dari agama yang sama, ini bukanlah pernikahan yang bonafid - ini didasarkan pada informasi yang salah dan pada dasarnya merupakan pelanggaran kepercayaan," lanjutnya.

Mengklarifikasi bahwa pemerintah tidak melarang pernikahan di luar agama seseorang selama itu disengaja dan tanpa penipuan, menteri mengatakan idenya adalah untuk melindungi kaum wanita agar tidak tertipu ke dalam hubungan antar agama. 

"Kami akan melawan setiap pernikahan yang sudah atau akan diresmikan atas dasar pemalsuan," tegasnya.

Dua hari lalu, saat menghadiri pertemuan mahila morcha BJP (sayap perempuan dari Partai Bharatiya Janata di Dibrugarh), Sarma mengatakan telah tiba waktunya untuk "memulai perjuangan baru melawan jihad cinta di tanah Assam".

Dia mengatakan jika BJP mempertahankan kendali pemerintahan selama lima tahun lagi, siapa pun yang menyembunyikan identitas agamanya untuk menikah atau membuat komentar negatif tentang wanita Assam akan menghadapi hukuman ketat.

Assam adalah negara bagian di timur laut India yang terkenal dengan margasatwa, situs arkeologi, dan perkebunan tehnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Samsudin Pembuat Konten Tukar Pasangan Segera Disidang

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:57

Tutup Penjaringan Cakada Lamteng, PAN Dapatkan 4 Nama

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:45

Gerindra Aceh Optimistis Menangkan Pilkada 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:18

Peringatan Hari Buruh Cuma Euforia Tanpa Refleksi

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:55

May Day di Jatim Berjalan Aman dan Kondusif, Kapolda: Alhamdulillah

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:15

Cak Imin Sebut Negara Bisa Kolaps Kalau Tak Ada Perubahan Skenario Kerja

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:39

Kuliah Tamu di LSE, Airlangga: Kami On Track Menuju Indonesia Emas 2045

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:16

TKN Fanta Minta Prabowo-Gibran Tetap Gandeng Generasi Muda

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:41

Ratusan Pelaku UMKM Diajari Akselerasi Pasar Wirausaha

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:36

Pilgub Jakarta Bisa Bikin PDIP Pusing

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:22

Selengkapnya