Berita

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman/Net

Politik

Hindari Dianggap Kriminalisasi Aktivis, Gerindra: Polisi Harus Kedepankan Transparansi

KAMIS, 15 OKTOBER 2020 | 13:52 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Aparat kepolisian diharapkan untuk transparan terkait penangkapan sejumlah aktivis Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI).

Demikian disampaikan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman, kepada Kantor Berita Politik RMOL di Jakarta, Kamis (15/10).

Menurut dia, Polri harus mengedepankan transparansi agar tidak terjadi spekulasi di tengah masyarakat atas penangkapan para aktivis tersebut.

"(Jelaskan) Mereka ditangkap atas perbuatan apa dan di mana serta pasal apa yang dituduh telah dilanggar. Transparansi ini penting agar menghindarkan dari spekulasi dan asumsi bahwa Polri melakukan kriminalisasi terhadap aktivis," ujar Habiburokhman.

Sebelumnya, Sekretaris Komite KAMI Syahganda Nainggolan, deklarator KAMI M Jumhur Hidayat dan Anton Permana, serta Ketua KAMI Medan ditangkap petugas dari Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Bareskrim Polri.

Penangkapan para petinggi KAMI itu disebut berkaitan dengan pelanggaran UU ITE.

Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Awi Setiyono membenarkan personel Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Bareskrim Polri melakukan penangkapan terhadap Syahganda.

"Ya ditangkap tadi pagi pukul 04.00 WIB," kata Brigjen Awi Setiyono saat dikonfirmasi, Selasa kemarin (13/10).

Awi mengatakan, penangkapan petinggi KAMI ini terkait dengan pelanggaran UU ITE dengan sangkaan Pasal 14 Ayat (1) dan Ayat (2) dan atau Pasal 15 UU 1/1946 tentang Peraturan Hukum Pidana dan atau Pasal 45A ayat (2) Jo Pasal 28 ayat (2) UU 19/2016 tentang ITE.

Teranyar, Presidium KAMI Prof Din Syamsuddin siang ini menyambangi Mabes Polri untuk menemui Kapolri Jenderal Idham Azis, Kamis (15/10).

Din Syamsuddin mengatakan, pihaknya akan menemui Jenderal Idham Azis dalam rangka menuntut pembebasan sejumlah tokoh KAMI yang ditangkap oleh Bareskrim Polri beberapa waktu lalu.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Viral Video Mesum Warga Binaan, Kadiv Pemasyarakatan Jateng: Itu Video Lama

Jumat, 19 April 2024 | 21:35

UPDATE

Kini Jokowi Sapa Prabowo dengan Sebutan Mas Bowo

Minggu, 28 April 2024 | 18:03

Lagi, Prabowo Blak-blakan Didukung Jokowi

Minggu, 28 April 2024 | 17:34

Prabowo: Kami Butuh NU

Minggu, 28 April 2024 | 17:15

Yahya Staquf: Prabowo dan Gibran Keluarga NU

Minggu, 28 April 2024 | 17:01

Houthi Tembak Jatuh Drone Reaper Milik AS

Minggu, 28 April 2024 | 16:35

Besok, MK Mulai Gelar Sidang Sengketa Pileg

Minggu, 28 April 2024 | 16:30

Netanyahu: Keputusan ICC Tak Membuat Israel Berhenti Perang

Minggu, 28 April 2024 | 16:26

5.000 Peserta MTQ Jabar Meriahkan Pawai Taaruf

Minggu, 28 April 2024 | 16:20

Kepala Staf Angkatan Darat Israel Diperkirakan Mundur dalam Waktu Dekat

Minggu, 28 April 2024 | 16:12

Istri Rafael Alun Trisambodo Berpeluang Ditersangkakan

Minggu, 28 April 2024 | 16:05

Selengkapnya