Berita

Bank Dunia/Net

Dunia

Bank Dunia Menyetujui Pemberian Bantuan 12 Miliar Dolar Untuk Vaksin Covid-19

RABU, 14 OKTOBER 2020 | 15:15 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Bank Dunia mengatakan pada hari Selasa bahwa pihaknya menyetujui pemberian bantuan sebesar 12 miliar dolar AS bagi negara-negara berkembang untuk penanganan Covid-19, di antaranya pembelian dan distribusi vaksin, tes, dan pengobatan.

Pembiayaan itu bertujuan untuk mendukung 'vaksinasi hingga satu miliar orang'.
 

Rencana pembiayaan itu merupakan bagian dari total sumber daya senilai total 160 miliar dolar AS yang telah dijanjikan oleh pemberi pinjaman pembangunan multilateral kepada negara-negara berkembang hingga Juni 2021, untuk membantu mereka dalam memerangi pandemi virus corona, seperti dilaporkan oleh Reuters, Rabu (14/10).

Bank Dunia mengatakan program pembiayaan akan mencakup dukungan teknis kepada negara-negara penerima sehingga mereka dapat mempersiapkan penyebaran vaksin dalam skala besar.

Ini juga memberi sinyal kepada perusahaan obat bahwa akan ada permintaan yang kuat dan pembiayaan yang cukup untuk vaksin Covid-19 di negara berkembang.

"Paket pembiayaan ini juga membantu penelitian dan industri farmasi bahwa warga di negara berkembang juga membutuhkan akses ke vaksin Covid-19 yang aman dan efektif," kata Presiden Grup Bank Dunia David Malpass dalam siaran pers pada hari Selasa.

Pembiayaan itu "juga akan mendukung negara-negara untuk mengakses tes dan perawatan Covid-19, dan memperluas kapasitas imunisasi untuk membantu sistem kesehatan menyebarkan vaksin secara efektif," tambah pernyataan itu.

Sementara vaksin belum muncul di pasaran, Malpass mencatat dalam sebuah wawancara dengan harian Prancis Le Figaro bahwa itu perlu dipersiapkan karena proses distribusi vaksin yang rumit.

Pendekatan Bank mengacu pada keahlian yang signifikan dalam mendukung program imunisasi skala besar untuk penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin, serta program kesehatan masyarakat untuk mengatasi penyakit menular seperti HIV, tuberkulosis, malaria dan penyakit tropis yang terabaikan.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Terobosan Baru, Jaringan 6G Punya Kecepatan hingga 100 Gbps

Selasa, 07 Mei 2024 | 12:05

172 Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiah Serentak Gelar Aksi Bela Palestina Kutuk Israel

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:54

Usai Terapkan Aturan Baru, Barang Kiriman TKI yang Tertahan di Bea Cukai Bisa Diambil

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:37

MK Dalami Pemecatan 13 Panitia Pemilihan Distrik di Puncak Papua ke Bawaslu dan KPU

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:29

Tentara AS dan Pacarnya Ditahan Otoritas Rusia

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:18

Kuasa Pemohon dan Terkait Sama, Hakim Arsul: Derbi PHPU Seperti MU dan City

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:11

Duet PDIP-PSI Bisa Saja Usung Tri Risma-Grace Natalie di Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:56

Bea Cukai Bantah Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:37

Pansel Belum Terbentuk, Yenti: Niat Memperkuat KPK Gak Sih?

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:35

Polri: Gembong Narkoba Fredy Pratama Kehabisan Modal

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:08

Selengkapnya