Berita

Penduduk asli di Kolombia melakukan aksi demonstrasi/Net

Dunia

Peringati Hari Kelam Kedatangan Christopher Colombus, Ribuan Penduduk Asli Kolombia Gelar Demo

SELASA, 13 OKTOBER 2020 | 09:58 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Ribuan penduduk asli Kolombia keluar dari rumah-rumah adat mereka, berhamburan ke jalan-jalan melakukan aksi demonstrasi di kota Cali, barat daya negara tersebut.

Berpakaian hijau dan merah sembari membawa tongkat tradisional, mereka meminta untuk bertemu dengan Presiden Ivan Duque pada Senin (12/10). Tujuannya, mereka menuntut diakhirinya kekerasan di wilayah adat.

"Alasan utama kami berdemo adalah pembantaian sistematis yang terjadi di wilayah kami tanpa ada perhatian dari pemerintah," kata Dewan Adat Regional di negara bagian Caldas, Franky Reinosa, seperti dikutip AFP.


Aksi demo sendiri bertepatan dengan peringatan kedatangan Christopher Columbus di Amerika pada 1492, yang dikenal di banyak negara kawasan itu sebagai "Day of Race".

"Bagi kami, (itu) adalah etnosida terbesar dalam sejarah wilayah kami," tegas Reinosa.

Para demonstran juga diketahui menuntut untuk diikutsertakan dalam konsultasi mengenai proyek-protek besar dan implementasi rencana perdamaian bersejarah 2016 untuk mengakhiri setengah abad perlawanan bersenjata oleh pemberontak Pasukan Bersenjata Revolusioner Kolombia (FARC).

Melalui akun Twitter-nya, Menteri Dalam Negeri Alicia Arango mengatakan delegasi pemerintah sedang melakukan perjalanan ke Cali untuk menemui para pengunjuk rasa.

Menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa PBB, bagian barat daya Kolombia yang berbatasan dengan Ekuador dan Pasifik adalah wilayah yang paling parah terkena dampak gelombang kekerasan. Setidaknya 42 pembantaian terjadi tahun ini. Sementara wilayah itu memiliki populasi penduduk adat terbesar di Kolombia.

Terlepas dari kesepakatan damai 2016, lusinan kelompok bersenjata tetap aktif di Kolombia memperebutkan perdagangan perdagangan narkoba yang menguntungkan, mengingat Kolombia adalah penghasil kokain terbesar di dunia.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya