Berita

Susilo Bambang Yudhoyono/Repro

Politik

Dituduh Dalangi Demo UU Cipta Kerja, SBY: Endak Baik Kalau Negeri Kita Makin Subur Fitnah

SENIN, 12 OKTOBER 2020 | 19:50 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akhirnya angkat bicara terkait tuduhan mendalangi aksi demonstrasi sejumlah elemen masyarakat menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja (Ciptaker) beberapa waktu lalu.

SBY mengaku prihatin atas isu yang menurutnya mendiskreditkan dirinya tersebut. Pasalnya, ia kerap menjadi pihak tertuduh setiap ada gelombang aksi massa terhadap pemerintah.

"Enggak tahu saya, apa barangkali nasib saya dibeginikan terus ya. Enggak tahu saya. Memang kalau saya ikuti, ya kembali seperti yang saya alami pada 2016 dulu saya dituduh difitnah menunggangi menggerakkan membiayai, sama dengan sekarang," ujar SBY dalam akun Youtube pribadinya "SBY Ngobrol Santai Perkembangan Terkini" Sabtu malam (12/10).


"Saya prihatin makin berkembang seperti ini. Tetapi yang jelas ya laki-laki saya harus bersabar," imbuhnya.

SBY juga menyesalkan adanya fitnah dan tuduhan tidak berdasar kepada dirinya yang dianggap menunggangi aksi demonstrasi tolak Omnibus Law UU Ciptaker dari berbagai elemen masyarakat dan serempak di berbagai daerah di tanah air.

"Begini, saya ini orang tua, pernah berjuang sebagai prajurit 30 tahun, pernah juga berada di pemerintahan 15 tahun, juga mengerti lah. Pemerintahan itu menghadapi banyak masalah dan masalah itu juga harus dipecahkan, saya juga dulu mengalami hal begitu," tuturnya.

"Jadi kalau kemarin tiba-tiba saya dituduh seperti itu endak baik kalau negeri kita makin subur fitnah hoaks tuduhan-tuduhan tidak berdasar," sambung SBY.

Ayah dari Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) ini mendoakan pemerintah dan negara kedepannya menjadi semakin baik dan tidak dipenuhi atmosfer fitnah yang menggumpal.

"Mudah-mudahan negara kita semakin baik dan tidak berkembang fitnah atau tuduhan-tuduhan yang tidak berdasar seperti itu," pungkasnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya