Berita

Paus Fransiskus/Net

Dunia

Presiden Meksiko Desak Paus Fransiskus Minta Maaf Atas Peran Gereja Katolik Dalam Penindasan Masyarakat Adat

SENIN, 12 OKTOBER 2020 | 08:32 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Presiden Meksiko menerbitkan surat terbuka kepada Paus Fransiskus pada Sabtu (10/10), menyerukan kepada Gereja Katolik Roma agar meminta maaf atas pelanggaran masyarakat adat yang disebutnya sebagai 'Kekejaman Tercela' selama penaklukan Meksiko pada tahun 1500-an.

Permintaan itu dibuat dalam surat sepanjang dua halaman. Dalam suratnya itu,  Presiden Andres Manuel Lopez Obrado juga meminta agar Vatikan mengembalikan beberapa manuskrip asli kuno yang disimpan di perpustakaannya, menjelang peringatan 500 tahun penaklukan Spanyol atas Meksiko tahun depan.

Surat bertanggal 2 Oktober itu diposting di halaman Twitter Presiden Lopez Obrador pada hari Sabtu (10/10), di hari yang sama saat pihak berwenang Mexico City memutuskan untuk melenyapkan patung Christopher Columbus yang diancam akan dibongkar oleh pengunjuk rasa.

Surat itu dikirim kepada Paus oleh istri Lopez Obrador, Beatriz Gutierrez Muller, yang bertemu dengannya di Vatikan setelah pertemuannya pada hari Jumat dengan Presiden Italia Sergio Mattarella.

Lopez Obrador mengatakan, pemerintah Spanyol dan Vatikan harus meminta maaf kepada penduduk asli atas penindasan yang dilakukan setelah penjajah Spanyol tiba di Meksiko pada 1521.

"Mereka tidak hanya berhak atas sikap murah hati dari pihak kita, tetapi juga komitmen tulus yang tidak akan pernah lagi melakukan tindakan tidak hormat yang bertentangan dengan keyakinan dan budaya mereka,” seperti dikutip dari The Guardian, Minggu (11/10).

Gereja Katolik memainkan peran kunci ketika Spanyol menjajah Amerika dan menyebarkan kekuasaannya dengan mendirikan misi untuk mengubah penduduk asli menjadi Kristen.

López Obrador membuat permintaan serupa tahun lalu dalam sebuah surat kepada Raja Spanyol Felipe dan Paus, tetapi pemerintah Spanyol langsung menolak petisi tersebut.

Pada 2015 Paus pernah meminta maaf kepada Bolivia atas peran gereja dalam penindasan di Amerika Latin selama era kolonial Spanyol.

Dalam suratnya kepada Vatikan, Lopez Obrador meminta pengembalian tiga kodeks, termasuk Kodeks Borgia, sebuah buku lipat berwarna yang tersebar di puluhan halaman yang menggambarkan dewa dan ritual dari Meksiko tengah kuno, serta peta ibu kota Aztec, Tenochtitlan. Presiden nasionalis tersebut sedang merencanakan serangkaian acara untuk memperingati hari jadi tahun depan.

Sampai saat ini Vatikan belum menanggapi permintaan tersebut, tetapi museum dan arsipnya di masa lalu telah meminjamkan berbagai manuskrip dan karya seni setelah permintaan serupa dari negara lain.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Timnas Amin Siang Ini Dibubarkan

Selasa, 30 April 2024 | 09:59

Perbuatan Nurul Ghufron Dinilai Tidak Melanggar Etik

Selasa, 30 April 2024 | 09:57

Parpol Ramai-ramai Gabung Koalisi Prabowo Jadi Alarm Matinya Oposisi

Selasa, 30 April 2024 | 09:55

PKS Oposisi atau Koalisi Tunggu Keputusan Majelis Syuro

Selasa, 30 April 2024 | 09:46

Anggaran Sudah Disetujui, DPRD DKI Tunggu Realisasi RDF Skala Perkotaan

Selasa, 30 April 2024 | 09:36

Beli Sabu, Oknum Polisi Tulungagung Ditangkap

Selasa, 30 April 2024 | 09:31

MPR akan Bangun Komunikasi Politik dengan Jokowi hingga Hamzah Haz Jelang Transisi

Selasa, 30 April 2024 | 09:27

Jakarta Hari Ini Cenderung Cerah Berawan

Selasa, 30 April 2024 | 09:19

Perahu Rombongan Kader PMII Terbalik, Satu Meninggal

Selasa, 30 April 2024 | 09:06

2 Mei, Penentu Lolos Tidaknya Garuda Muda ke Olimpiade Paris

Selasa, 30 April 2024 | 08:48

Selengkapnya