Berita

Ketua KITA, Maman Imanulhaq/Net

Politik

Hubbul Wathan Minal Iman, Para Kiyai Pesantren Deklarasi KITA Pontianak

RABU, 07 OKTOBER 2020 | 21:32 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Kerapatan Indonesia Tanah Air (KITA) yang dideklarasikan pada tanggal 19 Agustus 2020 lalu itu terus mendapat dukungan luas dari berbagai kalangan.

Setelah Jakarta, Medan, Jogjakarta, Bandung, Banten, dan Cirebon, hari ini Rabu (7/10) para kiyai di Kalimantan Barat mendeklarasikan KITA Pontianak.

Ketua KITA, Maman Imanulhaq saat deklarasi KITA Pontianak di Pasantren Al Maunah Al Qaromah, Tanjung Gundul, mengatakan pesantren sebagai salah satu lembaga pendidikan yang pertama kali membuka proses belajar tatap muka dengan menetapkan protokol kesehatan harus mendapatkan perhatian.


Hal ini guna menghindari kekhawatiran pesantren menjadi cluster baru Covid-19.

Karena itu, pemerintah diharapkan membantu pesantren untuk menyediakan ruang kelas baru, memberlakukan protokol kesehatan secara benar, dan menyediakan sarana dan prasarana yang berkaitan dengan antisipasi Covid-19.

"KITA meminta agar pemerintah segera mencairkan dana Rp 2,7 triliun untuk pesantren dalam kaitan penanganan Covid-19. Sehingga pesantren bisa membangun ruang kelas baru, sarana MCK, tempat cuci tangan para santri, masker dan sebagainya," ujar Maman Imanulhaq.

Dalam kesempatan itu, Ketua Majelis Hikmah KITA Pontianak KH. Hasbullah mengatakan bahwa para kiyai sangat mendukung gerakan politik kesadaran yang digagas KITA.

Sebab, sejak dahulu para kiai punya komitmen untuk merawat kebhinekaan dan membangun Indonesia lebih maju.

"Para kiai punya prinsip hubbul wathan minal iman, mencintai tanah air adalah komitmen dari keimanan. Maka kita dukung Kerapatan Indonesia Tanah Air demi Indonesia yang lebih maju," katanya.

Senada, Pimpinan Pesantren Al-Maunah Tanjung Gundul, Bengkayang, KH. Slamet menambahkan bahwa komitmen kebangsaan pesantren terlihat dari usaha pesantren dalam bidang pendidikan, dakwah dan sosial.

"Selalu menekankan prinsip partisipatoris dari masyarakat dan sinergitas dengan pemerintah," pungkasnya.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

UPDATE

Pesan Ketum Muhammadiyah: Fokus Tangani Bencana, Jangan Politis!

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:13

Amanat Presiden Prabowo di Upacara Hari Bela Negara

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:12

Waspada Banjir Susulan, Pemerintah Lakukan Modifikasi Cuaca di Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:05

Audit Lingkungan Mendesak Usai Bencana di Tiga Provinsi

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:04

IHSG Menguat, Rupiah Dibuka ke Rp16.714 Pagi Ini

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:59

TikTok Akhirnya Menyerah Jual Aset ke Amerika Serikat

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:48

KPK Sita Ratusan Juta Rupiah dalam OTT Kepala Kejari HSU

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:28

Bursa Asia Menguat saat Perhatian Investor Tertuju pada BOJ

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:19

OTT Kalsel: Kajari HSU dan Kasi Intel Digiring ke Gedung KPK

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:05

Mentan Amran: Stok Pangan Melimpah, Tak Ada Alasan Harga Melangit!

Jumat, 19 Desember 2025 | 08:54

Selengkapnya