Berita

Wasekjen DPP Partai Gerindra, Ahmad Dhani (kanan) bersama dengan Once Mekel (kedua kanan), Andra Ramadhan (ketiga kanan), dan Tyo Nugros (kiri)/Net

Politik

Ahmad Dhani: Dirgahayu TNI, Bahaya Laten Itu PKI Bukan HTI

SENIN, 05 OKTOBER 2020 | 10:15 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

Ucapan selamat turut disampaikan musisi papan atas Indonesia, Ahmad Dhani Presetyo untuk Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang genap menginjak usia 75 tahun pada hari ini, Senin (5/10).

Kepada TNI, wasekjen DPP Partai Gerindra itu mengingatkan bahwa bahaya laten yang sesungguhnya mengancam negeri ini adalah komunis atau Partai Komunis Indonesia (PKI).

Ancaman itu, sambungnya, bukan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), Front Pembela Islam, atau kebangkitan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII).

“Bahaya Laten itu Komunis (PKI) karena ada dalam Tap MPRS XXV Tahun 1966. HTI, FPI, DI/TII tidak ada di dalam Tap MPR,” tegas Ahmad Dhani kepada redaksi sesaat lalu.

Atas alasan itu, pentolan DEWA 19 tersebut meminta agar Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto fokus pada perintah Tap MPRS XXV Tahun 1966.

Kepada warganet, suami dari Mulan Jameela ini menegaskan bahwa tidak ada HTI, FPI, DI/TII di Partai Gerindra, Golkar apalagi PDIP. Artinya, ketiga partai besar ini aman tersusupi dari tiga unsur tersebut.

“Malah jadi norak, jika ada yang teriak-teriak waspada HTI, FPI, atau DI/TII. Wong 3 partai ini yang menjadi penentu arah kebijakan negara,” tekannya.

“Apalagi kok takut sama PKS? Tidak rasional,” sambung Dhani.

Pencipta lagu “Hidup Adalah Perjuangan” itu mengurai alasan publik harus khawatir dengan kehadiran neo PKI. Sebab, kata dia, PKI dulu telah melebur ke salah satu partai. Di mana partai tersebut kini memimpin negeri.

“Karena PKI dulu melebur ke PDIP dan rakyat tahu PDIP memimpin koalisi Jokowi-Maruf. Apalagi rakyat juga sudah tahu soal Pancasila mau diganti trisila bahkan ekasila,” tegasnya.

Dhani pun menekankan kembali kepada TNI untuk fokus kepada bahaya laten komunis, sebagaimana diamanatkan dalam Tap MPRS.

“Tap MPRS XXV Tahun 1966 jangan dibaca saja , tapi harus ada implementasi dari amanat Tap MPRS tersebut. Kongkretnya apa saja, saya rasa pimpinan TNI lebih tahu,” tegasnya.

“Jadi jika ada yang mau teriak bahaya laten HTI, DI/TII perintahkan legislator buat Tap-nya dulu. Jangan asal nguap. Ingat komplotan yang mau mengganti Pancasila dengan Trisilan-Ekasila sudah di depan mata,” demikian Ahmad Dhani.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Lanal Banten dan Stakeholder Berjibaku Padamkan Api di Kapal MT. Gebang

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:55

Indonesia Tetapkan 5,5 Juta Hektare Kawasan Konservasi untuk Habitat Penyu

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:41

Kepercayaan Global Terus Meningkat pada Dunia Pelayaran Indonesia

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:27

TNI AU Distribusikan Bantuan Korban Banjir di Sulsel Pakai Helikopter

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:05

Taruna Jadi Korban Kekerasan, Alumni Minta Ketua STIP Mundur

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:42

Gerindra Minta Jangan Adu Domba Relawan dan TKN

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:19

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Jadi Lokasi Mesum, Satpol PP Bangun Posko Keamanan di RTH Tubagus Angke

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:24

Perbenihan Nasional Ikan Nila Diperluas untuk Datangkan Cuan

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:59

Komandan KRI Diponegoro-365 Sowan ke Pimpinan AL Cyprus

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:52

Selengkapnya