Berita

Mantan Panglima TNI Jenderal (purn) Moeldoko/Net

Politik

Moeldoko Kerdilkan SDM Pemerintah Dengan Sebut KAMI Ganggu Stabilitas Politik

SABTU, 03 OKTOBER 2020 | 20:51 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

Mantan Panglima TNI Jenderal (purn) Moeldoko dinilai terlalu mengada-ada jika menyebut Koalisi Aksi Menyelematkan Indonesia (KAMI) menganggu stabilitas politik.

Disisi lain, pernyataan Kepala Kantor Staf Presiden itu seperti mengkerdilkan potensi sumber daya manusia yang dimiliki negara seperti BIN, TNI dan Polri.

“Lingkaran istana itu sudah punya SDM yang lengkap untuk mendeteksi apapun yang terjadi di NKRI,” kata Direktur Eksekutif Kajian Politik (KPN) Adib Miftahul kepada Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (3/10).

Padahal, kata Adib, apa yang dilakukan oleh Gatot Nurmantyo melalui KAMI hanyalah bagian yang menegaskan kalau sistem demokrasi di Indonesia sehat. Di sisi lain. kebebasan berpendapat dan berekspresi dijamin oleh UU.

“Secara komunikasi politik KAMI inikan hanya kewajiban untuk mengingatkan penguasa untuk melakukan perbaikan,” ujarnya.

Sehingga Adib menambahkan, seharusnya pemerintah ataupun Moeldoko tidak perlu membesar-bersarkan persoalan, karena langkah dan gerak KAMI adalah bagian dari dinamika kehidupan Indonesia dalam berdemokrasi.

Sebelumnya, Moeldoko berkomentar mengenai kehadiran Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) baru-baru ini. Menurut Moeldoko tidak ada yang salah dengan pembentukan kelompok tersebut.

Namun Moeldoko mengatakan, lain ceritanya jika kelompok itu memiliki arah untuk memaksakan kehendak. Adapun hal yang harus diperhatikan, kata Moeldoko ialah gagasan yang diusulkan kelompok tersebut.

"Tapi jangan coba-coba mengganggu stabilitas politik. Kalau bentuknya sudah mengganggu stabilitas politik, semua ada risikonya. Negara punya kalkulasi dalam menempatkan demokrasi dan stabilitas," kata Moeldoko.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Eko Darmanto Bakal Didakwa Terima Gratifikasi dan TPPU Rp37,7 M

Senin, 06 Mei 2024 | 16:06

Fahri Hamzah: Akademisi Mau Terjun Politik Harus Ganti Baju Dulu

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Pileg di Intan Jaya Molor Karena Ulah OPM

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Gaduh Investasi Bodong, Pengamat: Jangan Cuma Nasabah, Bank Juga Perlu Perlindungan

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Tertinggi dalam Lima Tahun, Ekonomi RI di Kuartal I 2024 Tumbuh 5,11 Persen

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Parnas Tak Punya Keberanian Usung Kader Internal jadi Cagub/Cawagub Aceh

Senin, 06 Mei 2024 | 15:45

PDIP Buka Pendaftaran Cagub-Cawagub Jakarta 8 Mei 2024

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Dirut Pertamina: Kita Harus Gerak Bersama

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Banyak Pelanggan Masih Pakai Ponsel Jadul, Telstra Tunda Penutupan Jaringan 3G di Australia

Senin, 06 Mei 2024 | 15:31

Maju sebagai Cagub Jateng, Sudaryono Dapat Perintah Khusus Prabowo

Senin, 06 Mei 2024 | 15:24

Selengkapnya