Berita

Anas Urbaningrum dan Gede Pasek Suardika saat meresmika Rumah Pergerakan PPI tahun 2013/Net

Hukum

Apresiasi Putusan MA Untuk Anas, Gede Pasek: Baru Dikembalikan Saja Sudah Banyak Yang Blingsatan

SABTU, 03 OKTOBER 2020 | 18:17 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Putusan Mahkamah Agung (MA) mengabulkan Peninjauan Kembali (PK) mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum yang tadinya divonis 14 tahun menjadi 8 tahun penjara, diapresiasi sahabatnya yang sekarang menjabat Sekretaris Jenderal Partai Hanura, I Gede Pasek Suardika.

Gede Pasek mengapresiasi putusan MA tersebut. Menurutnya, MA akhirnya memberikan kepastian hukum sekitar dua tahun lebih mengalami deadlock.

"Kita apresiasi MA yang akhirnya memutuskan kasus ini setelah terlama terjadi tarik-menarik, deadlock kan ini sampai 2 tahun 5 bulan, bahkan sampai pergantian majelis hakim. Paling tidak kepastian hukum bisa didapatkan," dia saat dihubungi Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (3/10).

Gede Pasek mengaku saat dihubungi redaksi Sabtu petang, dia baru saja menjenguk Anas Urbaningrum di rutan.

Menurut mantan Ketua Komisi III DPR RI ini, semua pihak harusnya memahami bahwa tidak ada pemangkasan hukum terhadap Anas Urbaningrum.

"Tidak ada pemangkasan hukuman. Yang ada adalah majelis hakim PK di MA memutuskan sesuai dengan putusan PN dan ditambah pencabutan hak politik selama 5 tahun setelah menjalani hukuman. Putusan PN, putusan PT dan putusan kasasi MA semua berbeda-beda," kata Gede Pasek.

Dia menilai, putusan kasasi MA jika diteliti banyak sekali ada kekhilafan hakim. Sehingga menjadi wajar apabila dikoreksi di tingkat PK. Justru, kata Gede Pasek, seharusnya memang Anas Urbaningrum sudah divonis bebas.

"Justru kalau bicara novum untuk PK, putusan satu sama lain yang bertentangan maka seharusnya yang paling pas adalah putusan bebas (vrijspraak) atau setidak-tidaknya lepas dari tuntutan hukum (onstlaag van gewijsde)," tuturnya.

Lebih lanjut, Gede Pasek justru merasa heran dengan pihak-pihak yang seolah khawatir dengan kasus Anas Urbaningrum.

"Itu kalau mau jujur bicara fakta hukum, alat bukti di persidangan. Tapi siapa yang berani untuk melakukan itu, terlebih di kasus AU? Baru dikembalikan saja sudah banyak orang blingsatan, khawatir dan takut," pungkasnya.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji!

Senin, 06 Mei 2024 | 05:37

Samani-Belinda Optimis Menang di Pilkada Kudus

Senin, 06 Mei 2024 | 05:21

PKB Kota Probolinggo cuma Buka Pendaftaran Wawalkot

Senin, 06 Mei 2024 | 05:17

Golkar-PDIP Buka Peluang Koalisi di Pilgub Jabar

Senin, 06 Mei 2024 | 04:34

Heboh Polisi Razia Kosmetik Siswi SMP, Ini Klarifikasinya

Senin, 06 Mei 2024 | 04:30

Sebagian Wilayah Jakarta Diperkirakan Hujan Ringan

Senin, 06 Mei 2024 | 03:33

Melly Goeslaw Tetarik Maju Pilwalkot Bandung

Senin, 06 Mei 2024 | 03:30

Mayat Perempuan Tersangkut di Bebatuan Sungai Air Manna

Senin, 06 Mei 2024 | 03:04

2 Remaja Resmi Tersangka Tawuran Maut di Bandar Lampung

Senin, 06 Mei 2024 | 02:55

Aspirasi Tak Diakomodir, Relawan Prabowo Jangan Ngambek

Senin, 06 Mei 2024 | 02:14

Selengkapnya