Berita

Perdana Menteri Albania Edi Rama/Net

Dunia

PM Rama Hapus Perbatasan Albania-Kosovo Dan Serahkan Pelabuhan Durres, Serbia Pun Terbakar Cemburu

SABTU, 03 OKTOBER 2020 | 16:46 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Perdana Menteri Albania Edi Rama menegaskan rencana penghapusan perbatasan antara Kosovo dan negaranya agar bisa menggunakan pelabuhan bersama.

"Kosovo dan Albania bermaksud untuk menghapus perbatasan, sehingga Pelabuhan Durres Albania akan segera menjadi milik Kosovo secara de facto," ujar Rama, seperti dikutip dari N1, Sabtu (3/10).

Pelabuhan Paksa di Adriatik akan menjadi pelabuhan strategis bagi Albania dan Kosovo. Kemudian koridor digital Tirana - Pristina akan dibangun untuk teknologi 5G. 

"Kami akan segera menandatangani kesepakatan untuk memfasilitasi prosedur bea cukai antara kedua negara, yang akan membawa kami ke tujuan, yaitu mentransformasi Pelabuhan Durres menjadi pelabuhan de facto Kosovo," kata Rama.

Berbicara pada pertemuan pemerintah Albania dan Kosovo di Istana Kongres Tirana, pada Jumat (2/10), Rama mengatakan Tirana dan Pristina akan bekerja sama untuk memungkinkan kontrol perbatasan secara real time dan kerja sama lainnya.

Perjanjian bea cukai berikutnya diharapkan akan ditandatangani di Durres, seperti kerja sama jalur kereta api, dan pembangkit listrik tenaga air untuk Kosovo yang akan dibangun di Albania.

Namun, pernyataan Rama mendapat tanggapan keras dari Menteri Pertahanan Serbia Aleksandar Vulin yang menganggapkan hal itu semakin mempertajam perpecahan. Vulin menuduh Rama berusaha menciptakan Albania Raya yang, menurutnya, Uni Eropa tidak akan berbuat apa-apa.
Kosovo mendeklarasikan kemerdekaannya dari Serbia pada 2008, dengan sebagian besar negara anggota PBB mengakuinya sebagai negara otonom yang terpisah dari tetangganya.

Beograd, bagaimanapun, menyatakan itu adalah provinsi yang memisahkan diri dan telah bekerja untuk mengembalikan pengakuan. 

Vulin menggunakan kata yang merendahkan orang Albania. Ia mengatakan bahwa pejabat dari Tirana dan Pristina selalu  mengulangi kebohongan bahwa Albania Besar adalah Albania yang alami dan bahwa semua orang Serbia yang tinggal di satu negara bagian merupakan ancaman bagi perdamaian.

Vulin mengungkapkan, Albania mendukung perpecahan negara dan bangsa di Balkan. Albania telah membuat bencana. Bagi Vulin, hanya orang Serbia yang bersatu yang dapat menghentikannya.
“Semakin cepat kita bersatu secara institusional, semakin cepat waktu perdamaian akan dimulai di Balkan,” katanya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

UPDATE

Pengukuhan Petugas Haji

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:04

Chili Siap Jadi Mitra Ekonomi Strategis Indonesia di Amerika Selatan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:02

Basri Baco: Sekolah Gratis Bisa Jadi Kado Indah Heru Budi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:42

Pemprov DKI Tak Ingin Polusi Udara Buruk 2023 Terulang

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:24

Catat, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 9-10 Mei

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:22

BMKG Prediksi Juni Puncak Musim Kemarau di Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:27

Patuhi Telegram Kabareskrim, Rio Reifan Tak akan Direhabilitasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:05

Airlangga dan Menteri Ekonomi Jepang Sepakat Jalankan 3 Proyek Prioritas Transisi Energi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:00

Zaki Tolak Bocorkan soal Koalisi Pilkada Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:35

Bertemu Wakil PM Belanda, Airlangga Bicara soal Kerja Sama Giant Sea Wall

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:22

Selengkapnya