Berita

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan dinilai masih belum bisa menurunkan kasus Covid-19 di tanah air secara signifikan/Net

Politik

Kasus Covid-19 Terus Naik Selama 2 Minggu Ditangani LBP, Rizal Ramli: Tidak Aneh

JUMAT, 02 OKTOBER 2020 | 15:23 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Kinerja Menko Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan (LBP), yang ditunjuk untuk menangani pandemi Covid-19 di sejumlah provinsi prioritas dipandang masih jauh dari memuaskan.

Pasalnya, selama 2 pekan di bawah kendali Luhut, angka pertambahan kasus positif Covid-19 di 10 provinsi prioritas itu justru cenderung meningkat.

Berdasarkan data yang dirilis Satgas Penanganan Covid-19 Nasional, evaluasi dilakukan dengan melihat 3 poin utama. Yaitu tren kasus aktif, angka kesembuhan, dan angka kematian.

Untuk periode 13-27 September, periode sejak pandemi Covid-19 di bawah kendali LBP, terjadi kenaikan jumlah kasus aktif di 10 provinsi prioritas yang berakibat kenaikan secara nasional.

Sementara angka kesembuhan memang menunjukkan peningkatan. Dilihat per provinsi, persentase kesembuhan memang meningkat. Kecuali di Sulawesi Selatan dan Papua, 2 dari 10 provinsi yang masuk provinsi prioritas untuk ditangani LBP.

Begitupun dengan angka kematian yang terus meningkat di 10 provinsi tersebut. Bahkan, persentase kontribusi angka kematian di 10 provinsi prioritas terhadap kematian nasional cenderung meningkat.

Terkait hal tersebut, tokoh nasional DR Rizal Ramli mengaku tidak kaget. Sebab, selama 2 minggu di bawah kendali langsung LBP, tak ada strategi mumpuni yang dilakukan.

"Tidak aneh gagal turunkan covid, wong tidak ada perubahan strategi. Hanya ngomong ‘segerobak’. Ancam-ancam dan tumpuk kekuasaan," ucap RR, sapaan akrabnya, melalui akun Twitter pribadinya, Jumat (2/10).

RR pun pesimistis Indonesia bisa lepas dari status negara berisiko tinggi Covid-19. Bahkan bukan mustahil jumlah negara yang melarang warganya berkunjung ke Indonesia akan bertambah banyak.

"Ubah definisi kematian covid, dikira lihai tapi tidak cerdas.
RI masuk ‘high risk’, negara-negara yang lock-out RI naik," tandasnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Bentuk Unit Khusus Pidana Ketenagakerjaan, Lemkapi sebut Kapolri Visioner

Kamis, 02 Mei 2024 | 22:05

KPK Sita Bakal Pabrik Sawit Diduga Milik Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 21:24

Rakor POM TNI-Polri

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:57

Semarak Hari Kartini, Srikandi BUMN Gelar Edukasi Investasi Properti

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:50

KPK Sita Kantor Nasdem Imbas Kasus Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:46

Sesuai UU Otsus, OAP adalah Pribumi Pemilik Pulau Papua

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:33

Danone Indonesia Raih 3 Penghargaan pada Global CSR dan ESG Summit 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:21

Pabrik Narkoba di Bogor Terungkap, Polisi Tetapkan 5 Tersangka

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:15

Ahmed Zaki Harap Bisa Bermitra dengan PKB di Pilgub Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:50

PP Pemuda Muhammadiyah Gelar Tasyakuran Milad Songsong Indonesia Emas

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:36

Selengkapnya