Berita

Pompeo saat berbicara di Vatikan/Net

Dunia

Dalam Kunjungan Ke Vatikan, Pompeo Kritik Kebebasan Beragama Di China

KAMIS, 01 OKTOBER 2020 | 06:18 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Setelah beberapa hari berada di Yunani, Menteri Luar Negeri Mike Pompeo  menuju ke Italia, negara yang dia anggap sebagai tanah air leluhurnya.

Dalam perjalanan, Pompeo menyampaikan kritiknya terhadap Vatikan karena mengejar hubungan yang lebih erat antara gereja Katolik dan Beijing. Menurutnya, Beijing tidak pernah memberikan kebebasan beragama.

"Tidak ada kebebasan beragama di China," kata Pompeo dalam simposium yang diselenggarakan oleh Kedutaan Besar AS untuk Tahta Suci. Ia mengatakan Partai Komunis China (PKC) ingin 'memadamkan lampu kebebasan dalam skala yang mengerikan'.

Pompeo mengecam perlakuan Beijing terhadap minoritas Muslim Uighur. Ia mengatakan semua kelompok agama di sana menghadapi penindasan.

“PKC telah menghantam setiap komunitas agama di China. Protestan, Buddha Tibet, pemuja Falun Gong, dan banyak lagi. Tentu saja umat Katolik juga tidak terhindar dari gelombang penindasan ini,” katanya.

Selama ini China secara konsisten membantah adanya perlakuan buruk terhadap orang Uighur. China juga berusaha mempertahankan catatan hak asasi manusia.

Para pejabat Vatikan menyatakan keterkejutannya ketika menjelang kunjungan Pompeo ke Roma, Pompeo menerbitkan sebuah esai di sebuah majalah Katolik konservatif yang dengan tajam mengkritik Takhta Suci atas rencana untuk memperbarui perjanjian dua tahun dengan Beijing.

Pompeo mengatakan kesepakatan itu akan membahayakan otoritas moral Vatikan. Teruatama karena pada kesepakatan itu Paus memberi beberapa pendapat tentang pengangkatan uskup China,

Pejabat Vatikan menilai, kesepakatan itu adalah episode perbaikan setelah beberapa dekade umat Katolik Tionghoa yang mengakui paus dipaksa bersembunyi.

Rencananya, Pompeo akan mengadakan pembicaraan pada Kamis  dengan Kardinal Pietro Parolin, diplomat tertinggi Vatikan.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

UPDATE

Pengukuhan Petugas Haji

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:04

Chili Siap Jadi Mitra Ekonomi Strategis Indonesia di Amerika Selatan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:02

Basri Baco: Sekolah Gratis Bisa Jadi Kado Indah Heru Budi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:42

Pemprov DKI Tak Ingin Polusi Udara Buruk 2023 Terulang

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:24

Catat, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 9-10 Mei

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:22

BMKG Prediksi Juni Puncak Musim Kemarau di Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:27

Patuhi Telegram Kabareskrim, Rio Reifan Tak akan Direhabilitasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:05

Airlangga dan Menteri Ekonomi Jepang Sepakat Jalankan 3 Proyek Prioritas Transisi Energi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:00

Zaki Tolak Bocorkan soal Koalisi Pilkada Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:35

Bertemu Wakil PM Belanda, Airlangga Bicara soal Kerja Sama Giant Sea Wall

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:22

Selengkapnya