Berita

Mahasiswa Lampung minta pilkada ditunda/RMOLLampung

Politik

Meluas Ke Daerah, Giliran Mahasiswa Ngadep Ke Wakil Rakyat Minta Pilkada Ditunda

RABU, 30 SEPTEMBER 2020 | 22:38 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Seruan terkait penundaan Pilkada Serentak 2020 yang akan digelar di tengah pandemi Covid-19 turut disampaikan mahasiswa daerah.

Dengan alasan wabah Covid-19 belum mereda, desakan penundaan tersebut dilakukan massa dari Aliansi Kemanusiaan Lampung yang disampaikan kepada DPRD Provinsi Lampung.

"Kami Aliansi kemanusiaan Lampung yang terdiri dari mahasiswa Universitas Malahayati, STKIP dan juga Kampus Darmajaya menuntut kepada KPU RI agar menunda pelaksanaan Pilkada Serentak," kata Koordinator Lapangan, Irfan Fauzi Rachman seperti diberitakan Kantor Berita RMOLLampung, Rabu (30/9).

Massa menuntut DPRD menyampaikan aspirasi mereka kepada Pemerintah Pusat untuk menunda pilkada serentak dengan segera mengeluarkan Perppu Pilkada.

Perwakilan massa aksi ditemui Ketua Komisi I DPRD Lampung, Yozi Rizal. Mendapat aspirasi tersebut, politisi Demokrat itu pun mengaku sependapat dengan penundaan pilkada bagi daerah yang memiliki tingkat peningkatan pasien Covid-19 tinggi.

"Saya ingin pemerintah meninjau kembali tentang Pilkada serentak untuk melakukan pemetaan, tidak harus generalisasi tapi untuk daerah-daerah yang tidak naik kurva pasiennya dapat dilakukan pemilihan,” kata Yozi Rizal.

Pada dasarnya, ia menganggap sah-sah saja pilkada tetap dijalankan, tetapi dengan catatan di daerah yang tidak terlalu banyak pasien Covid-19.

"Pasti memiliki harapan yang sama antara pihak aksi ataupun pihak dari Komisi I yang menerima, yaitu agar pilkada serentak ditunda bagi wilayah yang potensi terpaparnya masih tinggi," ujarnya.

"Untuk tuntuntan adik-adik mahasiswa yang mengatasnamakan Aliansi Kemanusiaan akan disampaikan pada anggota-anggota dewan yang lain, kemungkinan minggu depan, karena hari ini hingga seminggu ke depan anggota dewan tidak berada di tempat, dikarenakan sedang Bimtek," jelasnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Samsudin Pembuat Konten Tukar Pasangan Segera Disidang

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:57

Tutup Penjaringan Cakada Lamteng, PAN Dapatkan 4 Nama

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:45

Gerindra Aceh Optimistis Menangkan Pilkada 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:18

Peringatan Hari Buruh Cuma Euforia Tanpa Refleksi

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:55

May Day di Jatim Berjalan Aman dan Kondusif, Kapolda: Alhamdulillah

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:15

Cak Imin Sebut Negara Bisa Kolaps Kalau Tak Ada Perubahan Skenario Kerja

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:39

Kuliah Tamu di LSE, Airlangga: Kami On Track Menuju Indonesia Emas 2045

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:16

TKN Fanta Minta Prabowo-Gibran Tetap Gandeng Generasi Muda

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:41

Ratusan Pelaku UMKM Diajari Akselerasi Pasar Wirausaha

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:36

Pilgub Jakarta Bisa Bikin PDIP Pusing

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:22

Selengkapnya