Berita

Presiden Jokowi/Net

Politik

ELSAM Desak Jokowi Bentuk Tim Investigasi Pembunuhan Pendeta Yeremia

RABU, 30 SEPTEMBER 2020 | 18:20 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Presiden Joko Widodo (Jokowi) didesak segera membentuk tim investigasi untuk mengusut tuntas penembakan pendeta Yeremia Zanambani yang tewas di Distrik Hitadipa Kabupaten Intan Jaya, Provinsi Papua pada Sabtu (19/9) pukul 18.00 WIB sore.

Staf Advokasi Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat (ELSAM) Achmad Fanani Rosyidi mengatakan, pembentukan tim investigasi untuk mengungkap pihak yang diduga terlibat dalam pembunuhan itu.

"Presiden segera membentuk Tim Investigasi untuk mengetahui latar belakang peristiwa dan mengungkap pihak-pihak yang diduga sebagai pelaku penembakan, yang kemudian hasilnya diproses secara hukum di Pengadilan," tegas Achmad Fanani, dalam keterangannya yang diterima Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (30/9).


Awe, sapaan karib Achmad Fanani, mengungkapkan peristiwa yang dialami pendeta Yeremia menambah daftar kasus kekerasan terhadap Orang Asli Papua yang terus berulang dan tidak ada penyelesaian sama sekali.

Berdasarkan catatan ELSAM, kata Awe, kasus serupa pernah terjadi terhadap pembunuhan Pendeta Elisa Tabuni pada 16 Agustus 2004 di Puncak Jaya. Kemudian, Pendeta Gimin Narigi yang juga tewas tertembak di wilayah Mapenduma pada 18 Desember 2018.

Karena itu, investigasi terhadap kasus penembakan yang dialami pendeta Yeremia harus dilakukan dalam kerangka pengungkapan peristiwa yang diduga sebagai unlawful killings.

"Investigasi harus ditujukan mengungkap fakta peristiwa dan pihak-pihak yang diduga bertanggungjawab dalam pembunuhan terhadap pendeta Yeremia," kata Awe.

Ia menambahkan, upaya pengungkapan dan investigasi harus dilakukan secara terbuka, imparsial, melibatkan orang-orang- ahli hukum dan hak asasi manusia yang independen dan memiliki pengalaman, semaksimal mungkin melibatkan/ mengakomodasi kalangan gereja/aktivis hak asasi manusia di Papua.

Selain itu, komposisi Tim investigasi sangat memengaruhi hasil dan penerimaan masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat Papua atas temuan-temuan yang dihasilkan tim investigasi.

"Jika investigasi tidak serius dilakukan, dikhawatirkan akan menjadi preseden buruk pemajuan dan perlindungan hak asasi manusia di Papua. Pendeta dimata masyarakat Papua memiliki peran yang sentral dalam kehidupan keagamaan dan sosial," tuturnya.

"Begitu banyak relasi dan hubungan emosional antara masyarakat Papua dengan pendeta yang bukan hanya sekedar ikatan keagamaan bahkan sudah masuk dalam adat dan sosial," imbuh dia.

Awe menambahkan, Tim Investigasi yang dibentuk oleh Presiden harus dapat mengidentifikasi saksi-saksi dan atau korban yang terkait dengan peristiwa. Pasalnya, ada juga dugaan pengusiran penduduk, yang mengungsi ke kampung-kampung yang lain.

Sehingga, lanjut dia, ada kewajiban Pemerintah untuk melindungi saksi-saksi dan atau masyarakat yang sempat mengungsi ke kampung-kampung sekitar Hitadipa.

Selain membentuk Tim Investigasi, Awe juga mendesak Presiden untuk berupaya menyiapkan dan memfasilitasi pemulihan hak-hak saksi dan atau korban yang berasal dari wilayah Hitadipa yang mengungsi.

"Presiden menyiapkan skema pemulihan bagi saksi-saksi dan atau korban yang terdampak dalam peristiwa penembakan pendeta Yeremia," tandasnya.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Laksdya Erwin Tinjau Distribusi Bantuan di Aceh Tamiang

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:55

Jembatan Merah Putih

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:40

Kongres Perempuan 1928 Landasan Spirit Menuju Keadilan Gender

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:13

Menko AHY Lepas Bantuan Kemanusiaan Lewat KRI Semarang-594

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:55

Membeli Damai dan Menjual Perang

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:32

Komdigi Gandeng TNI Pulihkan Infrastruktur Komunikasi di Aceh

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:08

Rocky Gerung: Kita Minta Presiden Prabowo Menjadi Leader, Bukan Dealer

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:45

DPRD Minta Pemkot Bogor Komitmen Tingkatkan Mutu Pendidikan

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:27

Kebijakan Mualem Pakai Hati Nurani Banjir Pujian Warganet

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:09

Pemilihan Kepala Daerah Lewat DPRD Bikin Pemerintahan Stabil

Selasa, 23 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya