Berita

Influencer dr. Tirta Mandira Hudhi/Net

Politik

Dokter Tirta: Kenapa Beribadah Dan Sekolah Enggak Boleh, Sementara Pilkada Lanjut?

RABU, 30 SEPTEMBER 2020 | 12:55 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Kritik terhadap kerja penanganan Pandemi Covid-19 oleh pemerintah kembali disampaikan influencer dr. Tirta Mandira Hudhi. Dia, mengungkapkan kegelisahannya karena kebijakan pemerintah yang cenderung politis dalam menangani corona. 

"Bahwa Covid-19 ini dipengaruhi oleh politik donk! Kebijakan politis. Lucu, orang beribadah enggak boleh, sekolah enggak boleh, kok pilkada boleh?" ujar Dokter Tirta dalam program Podcast YouTube Deddy Corbuzier, yang diposting Selasa (29/9). 

Karena kebijakan yang politis itu pula, kemudian Dokter Tirta memaknai kontroversi penyelenggaraan pilkada yang ramai sekarang ini sebagai wajah buruk tata kelola pemerintahan Indonesia yang haus kekuasaan. Sebab, pemerintah tidak mendengarkan keinginan masyarakat yang meminta pilkada ditunda. 


"Kalau pilkada diundur itu beberapa orang menganggap akan mempengaruhi sistematika pilkada yang lain, karena petahana akan semakin lama. Nah di sisi lain, orang yang nge-push pilkada harus dijalankan, dia ingin saingan sama petahana, cepat diganti, cepat beres," ungkapnya. 

Karena itu, sebagai seorang relawan tenaga kesehatan (nakes) yang terlibat di dalam Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, Dokter Tirta melihat penyebaran virus asal Wuhan, China tersebut akan sulit diatasi pemerintah karena kebijakan yang digunakan bersifat politis. 

"Kalau saya sebagai relawan yang di lapangan dan rakyat jelata, ini kan anggaran pilkada bisa dialihkan ke orang yang miskin yang terdampak karena Covid-19 secara enggak langsung (in direct), sama effect direct dari Covid-19,” katanya. 

"Kalau memang semua orang menjadikan Covid-19 sebagai bahan kampanye dan bansos mereka di politik enggak akan selesai pak (persoalan Covid-19)," demikian dr. Tirta Mandira Hudhi.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya