Berita

Ilustrasi/Net

Kesehatan

Perawatan Pasien Covid-19 Harus Fokus Di Tempat Tertentu, Agar Masyarakat Yang Akan Berobat Tak Takut 'Dicovidkan'

SELASA, 29 SEPTEMBER 2020 | 10:40 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Penanganan pasien positif Covid-19 sudah seharusnya dilakukan hanya di rumah sakit khusus seperti di RS Darurat Wisma Atlet. Sehingga masyarakat lain bisa merasa nyaman dan tidak takut ketika berobat ke rumah sakit biasa.

Seperti diketahui, Kementerian Kesehatan memindahkan sejumlah fasilitas ruang ICU di RS Darurat Wisma Atlet ke RS Universitas Indonesia (UI).

"Ya saya kira harus fokus penanganan pasien Covid-19 di Wisma Atlet, jangan campur aduk dengan pasien lainnya," ujar pakar politik dan hukum Universitas Nasional Jakarta, Saiful Anam, kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (29/9).

"Harus dilihat, apakah langkah pemindahan tersebut sebagai bagian tidak terkendalinya penanganan covid atau hanya bagi-bagi distribusi anggaran agar tidak terfokus di Wisma Atlet?" imbuhnya.

Karena, kata Saiful, berkurangnya jumlah RS yang tidak menangani pasien Covid-19 membuat masyarakat lain yang sedang sakit menjadi takut untuk berobat.

"Saya kira penanganan Covid-19 harus spesifik. Sudah benar Wisma Atlet digunakan khusus penanganan Covid, jangan justru merembet ke RS lainnya. Selama ini campur aduknya penanganan Covid-19 justru berpengaruh kepada pasien non-Covid yang pada akhirnya dicurigai sebagai terdampak Covid, sehingga penanganannya tidak maksimal," jelas Saiful.

Bahkan, saat ini masyarakat menjadi enggan ke rumah sakit untuk berobat, karena takut divonis positif Covid-19.

"Sehingga masyarakat lebih memilih paranormal maupun pengobatan alternatif karena takut 'dicovidkan'," kata Saiful.

Dengan demikian, Saiful menyarankan kepada pemerintah agar penanganan pasien Covid-19 terfokus di tempat-tempat tertentu, seperti RS Darurat Wisma Atlet.

"Agar penanganannya tidak campur aduk dengan pasien non-Covid," pungkas Saiful.

Populer

Rocky Gerung Ucapkan Terima Kasih kepada Jokowi

Minggu, 19 Mei 2024 | 03:46

Dulu Berjaya Kini Terancam Bangkrut, Saham Taxi Hanya Rp2 Perak

Sabtu, 18 Mei 2024 | 08:05

Bikin Resah Nasabah BTN, Komnas Indonesia Minta Polisi Tangkap Dicky Yohanes

Selasa, 14 Mei 2024 | 01:35

Massa Geruduk Kantor Sri Mulyani Tuntut Pencopotan Askolani

Kamis, 16 Mei 2024 | 02:54

Ratusan Tawon Serang Pasukan Israel di Gaza Selatan

Sabtu, 11 Mei 2024 | 18:05

Siapa Penantang Anies-Igo Ilham di Pilgub Jakarta?

Minggu, 12 Mei 2024 | 07:02

Aroma PPP Lolos Senayan Lewat Sengketa Hasil Pileg di MK Makin Kuat

Kamis, 16 Mei 2024 | 14:29

UPDATE

Helikopter Rombongan Presiden Iran Jatuh

Senin, 20 Mei 2024 | 00:06

Tak Dapat Dukungan Kiai, Ketua MUI Salatiga Mundur dari Penjaringan Pilwalkot PDIP

Minggu, 19 Mei 2024 | 23:47

Hanya Raih 27 Persen Suara, Prabowo-Gibran Tak Kalah KO di Aceh

Minggu, 19 Mei 2024 | 23:25

Bangun Digital Entrepreneurship Butuh Pengetahuan, Strategi, dan Konsistensi

Minggu, 19 Mei 2024 | 23:07

Khairunnisa: Akbar Tandjung Guru Aktivis Semua Angkatan

Minggu, 19 Mei 2024 | 22:56

MUI Jakarta Kecam Pencatutan Nama Ulama demi Kepentingan Bisnis

Minggu, 19 Mei 2024 | 22:42

Jelang Idul Adha, Waspadai Penyakit Menular Hewan Ternak

Minggu, 19 Mei 2024 | 21:57

KPU KBB Berharap Dana Hibah Pilkada Segera Cair

Minggu, 19 Mei 2024 | 21:39

Amanah Ajak Anak Muda Aceh Kembangkan Kreasi Teknologi

Minggu, 19 Mei 2024 | 21:33

Sudirman Said Maju Pilkada Jakarta, Ini Respons Anies

Minggu, 19 Mei 2024 | 21:17

Selengkapnya