Berita

Ahli filsafat dari Universitas Indonesia (UI) Rocky Gerung

Politik

Rocky Gerung: Jebakan Terhadap Gatot Nurmantyo Terlalu Dangkal

SELASA, 29 SEPTEMBER 2020 | 07:27 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

RMOL. Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Gatot Nurmantyo tengah menjadi target pengalihan pemerintah yang gagal memberantas Covid-19.

Hal ini bisa dilihat dari sejumlah jebakan yang dilakukan media pro pemerintah kepada mantan panglima TNI tersebut.

Begitu kata ahli filsafat dari Universitas Indonesia (UI) Rocky Gerung dalam channel YouTube Rocky Gerung Official yang dipandu Hersubeno Arief.


"Kita bisa lihat, seluruh media di istana itu bukan menjegal Gatot. Tapi menjebak Gatot," ujarnya dalam video berjudul “SKENARIO MENJADIKAN GAT0T NURMANTYO NEW KOVID19” dan diunggah pada Senin (28/9).

Gatot Nurmantyo, katanya, jadi target pemerintah untuk memotong gerakan KAMI. Istana berpandangan jika bisa menjegal Gatot, maka bisa menjegal KAMI.

Namun upaya itu tidak akan berhasil. Rocky Gerung menegaskan bahwa gerakan moral KAMI hanya bisa digerus dengan pihak yang juga memiliki moral. Bahkan baginya jebakan yang dibuat terlalu dangkal.

"Jebakan itu terlalu dangkal, saya anggap tak akan berhasil. KAMI itu diinvestasikan untuk politik moral, upaya untuk kepung Gatot hanya mungkin berhasil kalau ada politik moral di istana. Soalnya yang menjebak moralnya itu jauh di bawah,” lanjutnya.

Rocky mencium ada upaya mengarahkan agar "serangan" terhadap Gatot memunculkan kontradiksi di dalam KAMI. Serangan secara khusus mengarah  kepada psikologi KAMI di daerah.

“Sehingga seluruh perencanaan KAMI jadi itu berantakan," kata Rocky lagi.

Adapun kasus teranyar menimpa Gatot adalah saat acara deklarasi KAMI yang digelar di Surabaya mendapat protes dari sekelompok orang yang menamakan diri Koalisi Indonesia Tetap Aman (KITA). Ujungnya, deklarasi itu dibubarkan oleh pihak kepolisian setempat.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya