Berita

Presiden RI, Joko Widodo/Rep

Kesehatan

Angka Kematian Covid-19 Indonesia Lebih Tinggi Dari Global, Jokowi: Tugas Kita Bersama Untuk Menekan

SENIN, 28 SEPTEMBER 2020 | 10:39 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Jumlah rata-rata angka kasus kematian Covid-19 di Indonesia masih lebih tinggi dibandingkan rata-rata kasus kematian di tingkat global.

Hal itu disampaikan Presiden RI, Joko Widodo dalam Rapat Terbatas (Ratas) mengenai Laporan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, yang digelar virtual, Senin (28/9).

"Kalau kita bandingkan dengan bulan yang lalu, rata-rata kematian di negara kita juga menurun, dari 4,33 persen menjadi 3,77 persen. Meskipun kalau kita bandingkan dengan rata-rata kematian dunia kita masih sedikit lebih tinggi. Karena rata-rata kematian dunia mencapai 3,01 persen," ungkap Jokowi.


Sementara itu, Jokowi menyebut rata-rata angka kasus sembuh di Indonesia hampir mengejar angka rata-rata yang global, yakni 73,76 persen banding 73,85 persen.

Berbeda halnya dengan angka kasus positif aktif yang masih dirawat di rumah sakit. Yaitu rerata kasus positif aktif Indonesia 22,46 persen, lebih rendah dari global yang berada di angka 23,13 persen.

Namun begitu, mantan Gubernur DKI Jakarta itu meminta Komite Pengendalian Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional untuk berusaha menekan angka kematian.

"Ini menjadi tugas kita bersama untuk menekan lagi agar rata-rata kematian di negara kita bisa terus menurun," demikian Joko Widodo menambahkan.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

Distribusi Bantuan di Teluk Bayur

Minggu, 07 Desember 2025 | 04:25

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

UPDATE

Kreditur Tak Boleh Cuci Tangan: OJK Perketat Aturan Penagihan Utang Pasca Tragedi Kalibata

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:15

Dolar Melemah di Tengah Data Tenaga Kerja AS yang Variatif

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:00

Penghormatan 75 Tahun Pengabdian: Memori Kolektif Haji dalam Buku Pamungkas Ditjen PHU

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:48

Emas Menguat Didorong Data Pengangguran AS dan Prospek Pemangkasan Suku Bunga Fed

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:23

Bursa Eropa Tumbang Dihantam Data Ketenagakerjaan AS dan Kecemasan Global

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:01

Pembatasan Truk saat Nataru Bisa Picu Kenaikan Biaya Logistik

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:46

Dokter Tifa Kecewa Penyidik Perlihatkan Ijazah Jokowi cuma 10 Menit

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:35

Lompatan Cara Belajar

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:22

Jakarta Hasilkan Bahan Bakar Alternatif dari RDF Plant Rorotan

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:11

Dedi Mulyadi Larang Angkot di Puncak Beroperasi selama Nataru

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:48

Selengkapnya