Berita

Menteri Luar Negeri Suriah, Walid al-Moallem saat bicara pada Sidang Umum PBB 2020/Net

Dunia

Suriah Serang Turki Di Sidang PBB: Ankara Adalah Dalang Terorisme Dan Rezim Yang Nakal

SENIN, 28 SEPTEMBER 2020 | 05:53 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Turki dinilai harus mempertanggungjawabkan perbuatannya atas kejahatan kemanusiaan dengan menjadi pelopor utama terorisme. Menteri Luar Negeri Suriah, Walid al-Moallem, mengatakan Turki telah memfasilitasi masuknya puluhan ribu teroris asing ke Suriah.

Dalam pidato virtual di Sidang Majelis Umum PBB, al-Moallem tanpa ragu  mengatakan rezim Turki merupakan dalang terorisme.

“Ketika kita berbicara tentang mendukung dan mengeksploitasi terorisme, rezim Turki saat ini memaksakan dirinya sebagai salah satu sponsor utama teroris di Suriah dan kawasan," ujar al-Moallem, seperti dikutip dari siaran video di laman resmi PBB.

"Rezim ini telah memfasilitasi masuknya puluhan ribu teroris asing ke Suriah dan masih memberikan segala bentuk dukungan kepada Jabhat al-Nusra dan organisasi-organisasi saudaranya. Teroris yang telah mengambil darah orang Suriah dan mempraktikkan kebijakan Turkifikasi dan pemindahan paksa di tanah yang dia tempati di Suriah," ujar al-Moallem.

Menurutnya, Turki tidak mematuhi hasil pertemuan Astana dan pemahaman Sochi tentang wilayah Idlib.  Turki malah mentransfer ribuan teroris dan tentara bayaran, yang beberapa orang sebut sebagai" oposisi moderat "dari Suriah ke Libya, dan menyerang kedaulatan Irak.

"Turki memperdagangkan penderitaan para pengungsi untuk memeras negara-negara Eropa dan berusaha merampok sumber energi Mediterania. Turki saat ini telah menjadi rezim yang nakal dan berada di luar legitimasi internasional," katanya.

Al-Moallem juga menuding Ankara yang menyabotase pasokan air sehingga membahayakan nyawa warga sipil selama krisi Covid-19.

"Kebijakan dan tindakannya telah mengancam keamanan dan stabilitas seluruh kawasan, ini harus dihentikan," tegasnya.

Dalam pidatonya tu dia juga menguraikan penderitaan rakyat Suriah di bawah sanksi Caesar yang diberlakukan oleh AS di Suriah, menyerukan negara-negara internasional untuk campur tangan untuk mengakhiri isolasi pemerintah Damaskus ini, seperti dikutip dari Haaretz, Minggu (27/9).

Pemerintah Suriah tidak akan menurunkan perlawanan dalam mengakhiri pendudukan dengan segala cara yang mungkin di bawah hukum internasional.

"Tindakan pasukan ini Turki yang dilakukan secara langsung atau melalui agen teroris mereka, milisi separatis, atau entitas yang dibuat dan tidak sah, adalah batal demi hukum, atau tanpa efek hukum," lanjutnya.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Misi Dagang ke Maroko Catatkan Transaksi Potensial Rp276 Miliar

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:51

Zita Anjani Bagi-bagi #KopiuntukPalestina di CFD Jakarta

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:41

Bapanas: Perlu Mental Berdikari agar Produk Dalam Negeri Dapat Ditingkatkan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:33

Sadiq Khan dari Partai Buruh Terpilih Kembali Jadi Walikota London

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:22

Studi Privat Dua Hari di Taipei, Perdalam Teknologi Kecantikan Terbaru

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:14

Kekuasaan Terlalu Besar Cenderung Disalahgunakan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:09

Demi Demokrasi Sehat, PKS Jangan Gabung Prabowo-Gibran

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:04

Demonstran Pro-Palestina Lakukan Protes di Acara Wisuda Universitas Michigan

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:57

Presidential Club Patut Diapresiasi

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:37

PKS Tertarik Bedah Ide Prabowo Bentuk Klub Presiden

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:11

Selengkapnya