Berita

Kader Bela Negara, Lieus Sungkharisma/Net

Politik

Dukung Gatot Nurmantyo, Kader Bela Negara: Paham Komunis Masih Bertebaran Dan Berbahaya

MINGGU, 27 SEPTEMBER 2020 | 06:19 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

Partai Komunis Indonesia (PKI) masih merupakan bahaya laten di Indonesia. Atas alasan itu, Kader Bela Negara, Lieus Sungkharisma mendukung apa yang disampaikan mantan Panglima TNI, Jenderal (Purn) TNI Gatot Nurmantyo tentang kebangkitan PKI.

Menurutnya, apa yang disampaikan Jenderal Gatot dalam wawancara dengan Hersubeno Arief perlu dicermati dan didukung oleh semua rakyat Indonesia.

“Benar, PKI sebagai organisasi memang sudah tidak ada di negeri ini. Tapi paham komunis masih banyak bertebaran. PKI masih sangat  berbahaya,” katanya.  

Terlepas dari klaim Jenderal Gatot Nurmantyo “dicopot” sebagai panglima TNI karena menyampaikan pandangan terkait PKI itu, baginya sejumlah peristiwa yang terjadi akhir-akhir ini semakin menunjukkan bahwa PKI belum benar-benar mati. Sekalipun organisasi ini sudah dinyatakan terlarang di Negara Kesatuan Republik Indonesia ini. 

Karena itu, sebagai kader Bela Negara, Lieus sangat setuju dengan ajakan Gatot Nurmantyo agar rakyat Indonesia selalu menonton film G30S/PKI.

“Dengan menonton film itu, rakyat jadi tau kekejaman yang pernah dilakukan PKI dan bahayanya jika paham komunis dibiarkan berkembang di negara ini,” tegas Lieus.

“Sebab, apapun kemasannya, paham komunis itu sangat bertentangan Pasncasila dan UUD 1945,” tambah koordinator Forum Rakyat itu.

Lieus menyebut, mewaspadai dan mengingatkan rakyat akan bangkitnya kembali komunisme di Indonesia sangat perlu dilakukan dan tidak melanggar UU.

“Setiap warga negara berkewajiban untuk saling mengingatkan demi tetap tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945,” katanya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Pengukuhan Petugas Haji

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:04

Chili Siap Jadi Mitra Ekonomi Strategis Indonesia di Amerika Selatan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:02

Basri Baco: Sekolah Gratis Bisa Jadi Kado Indah Heru Budi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:42

Pemprov DKI Tak Ingin Polusi Udara Buruk 2023 Terulang

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:24

Catat, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 9-10 Mei

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:22

BMKG Prediksi Juni Puncak Musim Kemarau di Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:27

Patuhi Telegram Kabareskrim, Rio Reifan Tak akan Direhabilitasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:05

Airlangga dan Menteri Ekonomi Jepang Sepakat Jalankan 3 Proyek Prioritas Transisi Energi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:00

Zaki Tolak Bocorkan soal Koalisi Pilkada Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:35

Bertemu Wakil PM Belanda, Airlangga Bicara soal Kerja Sama Giant Sea Wall

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:22

Selengkapnya