Berita

Pemilik perusahaan air minum dalam kemasan bermerk Wahaha, Zong Qinghou/Repro

Dahlan Iskan

Zhong Vs Zong

MINGGU, 27 SEPTEMBER 2020 | 05:15 WIB | OLEH: DAHLAN ISKAN

TELAH lahir: orang terkaya baru.

Prestasi: mengalahkan kekayaan Jack Ma, boss Alibaba.

Pun di masa pandemi seperti ini. Masih bisa saja lahir orang kaya baru. Yang padahal bisnisnya air minum dalam kemasan –ditambah memproduksi reagen, cairan untuk tes virus apa saja, termasuk Covid-19.


Namanya: Zhong Shanshan.

Sejak hari Rabu lalu Mr Zhong menjadi orang terkaya nomor 2 di Asia. Berarti juga menggeser Li Ka Shing, yang selama ini dikenal sebagai orang terkaya nomor 2 Asia dari Hong Kong. Jangan-jangan juga sudah mengalahkan Mukesh Ambani yang dari India.

Menariknya orang baru terkaya nomor 1 di Tiongkok ini juga orang dari kota Hangzhou. Satu kota dengan Jack Ma.

Yang menarik, itu tadi, kekayaannya bukan datang dari teknologi internet seperti Jack Ma. Bukan juga dari bisnis keuangan. Atau real estate. Tapi dari bisnis tradisional: jualan air minum.

Kenapa baru Rabu lalu Mr Zhong dinobatkan naik menjadi orang terkaya di Tiongkok?

Itu karena, di hari Rabu 23 September 2020 itu, perusahaannya go public di Hong Kong.

Nama perusahaannya: Nongfu Spring Co.

Dengan go public hari Rabu lalu itu Nongfu mengeruk uang dari pasar modal Hong Kong sebesar 1 miliar dolar Amerika. Atau sekitar Rp 15.000 triliun.

Betapa kuat Hong Kong. Di tengah serangan hebat pihak Barat ke Hong Kong, satu perusahaan saja masih bisa mendapat dana Rp 15.000 triliun. Pun di masa pandemi seperti ini.

Mr Zhong bukan hanya mengalahkan Jack Ma. Yang penting ia juga mengalahkan orang kaya Hangzhou lainnya. Yakni: Zong Qinghou.

Mr Zong adalah bos perusahaan besar di Hangzhou: Wahaha. Yang bisnisnya juga air minum dalam kemasan.

Mr Zhong punya merek "Nongfu".

Mr Zong punya merek "Wahaha".

Persaingan Nongfu lawan Wahaha adalah persaingan bisnis yang sempurna. Sama-sama jualan air, sama-sama dari Kota Hangzhou, sama-sama ingin menguasai pasar seluruh negara.

Awalnya Wahaha yang unggul. Nama Wahaha itu diambil dari suara bayi tertawa setelah hausnya hilang karena mendapat susu ibu.

Wahaha juga sangat terkenal karena terbuka untuk menjalin joint venture dengan Danone Prancis. Lalu lebih terkenal lagi karena, setelah itu, bertengkar hebat dengan Danone. Sampai gugat-menggugat di pengadilan. Bertahun-tahun.

Energi untuk bertengkar itu luar biasa borosnya. Apalagi muncul pesaing baru di kota itu: Nongfu. Yang semula dikenal sebagai perusahaan farmasi.

Nongfu pun menjual latar belakangnya itu untuk promosi mengalahkan dominasi Wahaha: menjual air minum yang sehat.

Sedang Wahaha itu awalnya perusahaan daerah yang nyaris bangkrut. Lalu diswastakan. Mr Zong mengelolanya dengan hebat. Menjadi perusahaan sangat besar.

Kisah menjadi besarnya Wahaha juga melegenda. Terutama karena Mr Zong orang yang amat sederhana. Pun setelah menjadi bos besar. Ia tetap pakai pakaian dan mobil murah. Dan yang terkenal adalah janjinya pada diri sendiri: hanya akan belanja maksimum 20 dolar sehari.

Belakangan Mr Zong merasa lelah bertengkar dengan Danone. Kedua belah pihak memilih menyelesaikan perselisihan itu dengan damai.

Tapi Nongfu sudah telanjur besar. Setidaknya sama besar dengan Wahaha.

Maka terjadilah pertempuran marketing terhebat dalam sejarah bisnis air minum di Tiongkok. Beruang iklannya besar-besaran. Terus menerus.

Nongfu sampai menyediakan alat-alat test mutu air di mal-mal. Silakan konsumen mengetes sendiri di situ secara langsung. Konsumen diminta membandingkan sendiri dengan air minum kemasan lainnya.

Terjadilah perang promosi yang mendidik. Yakni di bidang ukuran sehat tidaknya air minum. Termasuk kadar mineral seperti apa yang sehat.

Wahaha lantas mengumumkan akan mencari sumber air yang paling sehat: dari puncak pegunungan Himalaya. Dari Tibet. Dari salju yang dicairkan.

Ternyata gagal. Mahal sekali. Terutama ongkos angkutnya.

Dan lagi, setelah dites ternyata mengandung terlalu banyak zat besi.

Nongfu mendapatkan bahan baku dari danau "Seribu Pulau". Danau itu di atas pegunungan, sekitar 3 jam dari kota Hangzhou.

Saya dua kali ke danau yang sangat indah itu. Banyak sekali pulau di tengah danau itu. Bukan pulau yang berpenghuni.

Danau itu sebenarnya tidak asli. Itulah danau yang terbentuk akibat dibangunnya bendungan besar. Bendungan itu sendiri dibangun untuk memperoleh listrik tenaga air.

Ke pembangkit yang dibangun di zaman Rusia itulah tujuan saya sebenarnya. Tapi mata tak bisa terelakkan untuk ikut menikmatinya –bersama ribuan turis yang ke situ.

Kali ini, tahun ini, Wahaha kalah lagi: Nongfu-lah yang lebih dulu go public. Padahal Wahaha juga sudah lama merencanakan go public. Nilai uang yang diinginkan dari pasar modal juga sekitar Rp 15.000 triliun.

Tapi Wahaha masih tetap dominan di Tiongkok.

Setiap kali saya ke Tiongkok tidak pernah pilih-pilih minum air yang mana. Kalau pun lagi ke supermarket dua merek itu sangat mendominasi.

Nongfu (artinya: petani) telah bikin kejutan: bisnis tradisional mampu mengalahkan bisnis teknologi baru. Mr Zhong bisa mengalahkan Mr Ma.

Kekayaan Mr Zhong kini 58,7 miliar dolar AS. Lebih kaya 2 miliar dolar AS dari Jack Ma. Tapi saya malas menghitung sekian dolar itu sama dengan berapa rupiah.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya