Berita

Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu dan Ketua DPR Nancy Pelosi/Net

Dunia

Gara-gara Menyebut Turki Untuk Mengecam Trump, Pelosi Dimarahi Menlu Cavusoglu

SABTU, 26 SEPTEMBER 2020 | 05:57 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu, mengecam Ketua DPR AS Nancy Pelosi karena menyamakan Turki dengan Korea Utara dan Rusia, ketika  menuduh Presiden AS Donald Trump mengagumi para pemimpin negara-negara ini.

“Apa yang dikatakan Ketua DPR Pelosi adalah hal yang benar-benar mengkhawatirkan bagi demokrasi Amerika, mengingat ketidaktahuannya yang mencolok. Anda akan belajar menghormati keinginan rakyat Turki,” Çavuşoglu menulis pada akun Twitternya dengan menandai akun Twitter resmi Trump, pada Kamis (25/9), seperti dikutip dari Hurriyet Daily News.

Sebelumnya, dalam sebuah konferensi pers mingguan, Kamis (25/9), Pelosi mengecam pernyataan Trump yang menolak berkomitmen mengenai transisi kekuasaan secara damai jika dia kalah dalam pemilihan November mendatang. Pelosi walau tidak heran dengan tanggapan Trump itu, berharap Trump mau menghargai demokrasi AS.

“Kami tahu siapa yang dia (Trump) kagumi. Dia mengagumi Putin. Dia mengagumi Kim Jong Un. Dia mengagumi Erdogan di Turki. Dia mengagumi orang-orang yang mengabadikan peran mereka dalam pemerintahan,” ujar Pelosi ketika itu.

“Tapi kami ingatkan dia, Anda tidak berada di Korea Utara, Anda tidak di Turki, Anda tidak di Rusia, Tuan Presiden. Dan omong-omong, Anda tidak berada di Arab Saudi. Anda berada di Amerika Serikat, ini adalah negara demokrasi, jadi mengapa Anda tidak mencoba sejenak untuk menghormati sumpah jabatan Anda, kepada Konstitusi Amerika Serikat?” lanjut Pelosi.

Pernyataan Pelosi inilah yang dikecam Çavuşoglu.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Ukraina Lancarkan Serangan Drone di Beberapa Wilayah Rusia

Rabu, 01 Mei 2024 | 16:03

Bonus Olimpiade Ditahan, Polisi Prancis Ancam Ganggu Prosesi Estafet Obor

Rabu, 01 Mei 2024 | 16:02

Antisipasi Main Judi Online, HP Prajurit Marinir Disidak Staf Intelijen

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:37

Ikut Aturan Pemerintah, Alibaba akan Dirikan Pusat Data di Vietnam

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:29

KI DKI Ajak Pekerja Manfaatkan Hak Akses Informasi Publik

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:27

Negara Pro Rakyat Harus Hapus Sistem Kontrak dan Outsourcing

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:17

Bandara Solo Berpeluang Kembali Berstatus Internasional

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:09

Polisi New York Terobos Barikade Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:02

Taruna Lintas Instansi Ikuti Latsitardarnus 2024 dengan KRI BAC-593

Rabu, 01 Mei 2024 | 14:55

Peta Koalisi Pilpres Diramalkan Tak Awet hingga Pilkada 2024

Rabu, 01 Mei 2024 | 14:50

Selengkapnya