Berita

Mantan Direktur Operasi AirNav Indonesia, Wisnu Darjono/RMOL

Nusantara

Lalu Lintas Penerbangan Sepi, AirNav Indonesia Harus Cari Inovasi Menekan Pengeluaran

JUMAT, 25 SEPTEMBER 2020 | 16:07 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

AirNav atau Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia menjadi salah satu pihak yang dibuat pusing dengan pandemi Covid-19.

Lalu lintas penerbangan yang sepi membuat AirNav harus memutar otak, mencari inovasi-inovasi baru untuk menekan pengeluaran.

Mantan Direktur Operasi AirNav Indonesia, Wisnu Darjono mengurai, ada beberapa hal yang dapat dilakukan oleh lembaga tersebut untuk menekan pengeluaran, sembari terus meningkatkan kualitas layanan.


"Saya pikir dalam situasi krisis seperti ini, aviation leader harus mampu mencari cara untuk bagaimana meningkatkan kinerja," ujar Wisnu dalam webinar Pusat Studi Air Power Indonesia (PSAPI) bertajuk "The Contribution of Indonesia Aviation Industry Toward Escaping From Covid-19 Pandemic" pada Jumat (25/9).

Wisnu mengatakan, AirNav Indonesia dapat melakukan pengembangan produk dengan mengandalkan IT dan teknologi-teknologi penerbangan mordern.

"Dalam hal ini contoh memanfaatkan rute PBN (Performance Based Navigation) yang mengandalkan satelit, kemudian juga memanfaatkan ANSP (Air Navigation Service Provider) untuk mengurangi pengeluaran," terangnya.

Selain itu, Presiden The Center Strategic for Aviation Studies (CSAS) tersebut juga mengatakan, penggunaan listri harus dikurangi untuk menekan cash.

Di sisi lain, pandemi Covid-19 ini juga dapat dimanfaatkan oleh AirNav untuk melakukan evaluasi penggunaan civilian enclave airport, yaitu memisahkan penggunaan bandara sipil dan militer.

"Mengevaluasi modal seperti di Kualanamu. Jadi airport militer khusus militer, airport sipil untuk sipil. jadi pengeluarannya lebih kecil," tambahnya.

Inovasi-inovasi tersebut sangat diperlukan oleh AirNav yang tidak mendapatkan jatah dari APBN sementara lalu lintas penerbangan saat ini sangat sepi.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya