Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Penindasan Di Meksiko Terulang, Bertahun-tahun Dibully Guru Dan Temannya Remaja Ini Alami Lumpuh

KAMIS, 24 SEPTEMBER 2020 | 16:15 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Seorang guru sekolah menengah dinyatakan bersalah karena telah melakukan diskriminasi terhadap seorang siswa di Cuautla, Morelos, pada Agustus 2017 dan telah dijatuhi hukuman tiga tahun penjara karena menimbulkan kerusakan moral dan psikologis pada anak tersebut.

Kantor Kejaksaan Agung negara bagian mengatakan bahwa sejak hari pertama kelas dimulai di sekolah menengah yang berlokasi di lingkungan Otilio Montano, guru yang diidentifikasi bernama Harlem, meneriaki salah satu murid perempuannya yang berusia 14 tahun di depan teman sekelas dan berulang kali mempermalukannya, mengakibatkan ia dijauhi oleh teman-temannya. Penindasan itu terus berlanjut sepanjang tahun ajaran.

"Stres karena dikucilkan oleh teman-temannya dan terus-menerus dimarahi gurunya menyebabkan gadis itu menderita kelumpuhan wajah," kata jaksa penuntut.

Siswa tersebut bahkan harus diterapi untuk memulihkannya dari kerusakan emosional dan fisik yang disebabkan oleh tindakan guru tersebut.

Dalam prosesnya, keluarga siswa tersebut telah menghabiskan lebih dari 30.000 peso atau setara dengan 1.363 dolar AS untuk biaya medis demi membantu gadis tersebut sembuh dari trauma pelecehan.

Kejadian tersebut baru diketahui pada minggu lalu. Sebagai ganjaran akhirnya guru tersebut dijatuhi hukuman pada hari Senin (21/9) waktu setempat. Selain hukuman tiga tahun penjara, dia juga diperintahkan untuk membayar denda kepada keluarga anak sebesar 60 ribu peso atau setara dengan 2.727 dolar AS dengan rincian 30.000 peso untuk kerusakan psikologis dan 30.000 peso untuk kerusakan moral, seperti dikutip dari Mexico News Daily, Rabu (23/9). 

Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) melaporkan bahwa Meksiko menempati urutan pertama secara internasional dalam kasus penindasan, yang mempengaruhi lebih dari 18 juta anak di sekolah swasta dan umum.

Dana Anak-anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF) telah mengungkapkan bahwa 92 persen anak-anak yang disurvei di Meksiko pada tahun 2009 melaporkan telah mengalami beberapa jenis kekerasan di sekolah oleh salah satu teman sekelas mereka.

Dalam forum bertajuk Kesehatan Mental: Pencegahan Bunuh Diri pada Perempuan, Laki-Laki dan Remaja yang berlangsung pada Maret 2020, Asosiasi Psikiatri Meksiko mencatat bahwa anak-anak berusia antara 12 dan 17 tahun mengalami lebih banyak masalah kesehatan mental.

Tak kalah mengerikan, badan statistik mengungkap bahwa lebih dari 50 anak di bawah usia 18 tahun melakukan bunuh diri setiap bulan di Meksiko.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

UPDATE

Pengukuhan Petugas Haji

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:04

Chili Siap Jadi Mitra Ekonomi Strategis Indonesia di Amerika Selatan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:02

Basri Baco: Sekolah Gratis Bisa Jadi Kado Indah Heru Budi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:42

Pemprov DKI Tak Ingin Polusi Udara Buruk 2023 Terulang

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:24

Catat, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 9-10 Mei

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:22

BMKG Prediksi Juni Puncak Musim Kemarau di Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:27

Patuhi Telegram Kabareskrim, Rio Reifan Tak akan Direhabilitasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:05

Airlangga dan Menteri Ekonomi Jepang Sepakat Jalankan 3 Proyek Prioritas Transisi Energi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:00

Zaki Tolak Bocorkan soal Koalisi Pilkada Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:35

Bertemu Wakil PM Belanda, Airlangga Bicara soal Kerja Sama Giant Sea Wall

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:22

Selengkapnya