Berita

Diskusi virtual RMOL World View bertajuk "Trump Vs Biden: Siapa Masa Depan AS?" pada Senin, 21 September 2020/RMOL

Dunia

Wapres Bukan Ban Serep, Kamala Harris Harus Siap Jadi Presiden AS

SENIN, 21 SEPTEMBER 2020 | 18:58 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Pemilihan Presiden Amerika Serikat (AS) hanya tinggal menghitung hari. Pada 3 November nanti, warga AS akan memilih antara petahana, Donald Trump-Mike Pence atau Joe Biden-Kamala Harris.

Jika dilihat ke belakang, pemilihan Harris sebagai kandidat wakil presiden dari Partai Demokrat muncul ketika AS dilanda protes anti-rasisme besar-besaran.

Hal tersebut membuat Biden dituntut untuk memilih seorang wanita dan minoritas, khususnya orang berkulit hitam, untuk pendampingnya.

Hingga pada 11 Agustus 2020, Biden mengumumkan nama Harris, seorang Senator dari California yang berdarah Asia-Afrika.

Berbicara dalam diskusi virtual RMOL World View bertajuk "Trump Vs Biden: Siapa Masa Depan AS?" pada Senin (21/9), Gurubesar Hukum Internasional Universitas Indonesia (UI), Hikmahanto Juwana mengatakan, nama Harris tidak serta merta muncul karena ia seorang minoritas.

"Saya yakin kalau Partai Demokrat yang memilih, dia memilihnya tidak hanya berdasarkan wanita dan berwarna. Tetapi juga kriteria, sewaktu-waktu Biden tidak dapat menjalankan tugasnya, dia harus menjadi presiden," terangnya.

Rektor Universitas Jenderal Achmad Yani (UNJANI) itu mengurai, seorang wakil presiden, tidak hanya di AS harus mampu memiliki peran sebagai presiden.

"Jadi ingat nih, kalau mungkin termasuk di Indonesia wapres itu jadi ban serep, sebenernya ga boleh seperti itu cara berpikirnya. Karena kalau sewaktu-waktu ketika presiden mangkat, bergenti, dia akan menggantikan," sambungnya.

Dalam hal dukungan pun, seorang wakil presiden AS memiliki pengaruh yang besar.

Berkaca pada pengalaman pilpres AS tahun 2008, John McCain memilih Gubernur Alaska, Sarah Palin. Ketika itu Palin dianggap tidak akan mampu mengemban tugas presiden, sementara McCain memiliki kondisi kesehatan yang tidak baik.

"Ini yang membuat McCain tidak mendapatkan suara yang dia butuhkan untuk menang. Padahal dia punya posisi yang bagus," tandasnya.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Lanal Banten dan Stakeholder Berjibaku Padamkan Api di Kapal MT. Gebang

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:55

Indonesia Tetapkan 5,5 Juta Hektare Kawasan Konservasi untuk Habitat Penyu

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:41

Kepercayaan Global Terus Meningkat pada Dunia Pelayaran Indonesia

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:27

TNI AU Distribusikan Bantuan Korban Banjir di Sulsel Pakai Helikopter

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:05

Taruna Jadi Korban Kekerasan, Alumni Minta Ketua STIP Mundur

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:42

Gerindra Minta Jangan Adu Domba Relawan dan TKN

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:19

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Jadi Lokasi Mesum, Satpol PP Bangun Posko Keamanan di RTH Tubagus Angke

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:24

Perbenihan Nasional Ikan Nila Diperluas untuk Datangkan Cuan

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:59

Komandan KRI Diponegoro-365 Sowan ke Pimpinan AL Cyprus

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:52

Selengkapnya